Apr 30, 2018

Our Long Journey



The secret of a longlasting:
Two people working, standing, wanting, being together, and seeing future together.

Saya dan dM berkenalan resmi (tatap muka dan jabat tangan) sekitar tahun 2000 sekian. Meski sebelumnya sudah sering ketemu atau dengar namanya. Ya, lingkungan kami itu-itu aja sih. Kemudian berteman di social media, beberapa kali bertemu di acara (terutama musik), sampai jadi sering SMS-an. Waktu itu belum ada WhatsApp/LINE soalnya. Menyenangkan aja ngobrol sama orang ini. Selara humor kita nyambung sama-sama garing. Ini yang terpenting sih. Hahaha...

Lama-lama jadi cukup intens komunikasi kami. Kemudian jadi jalan berdua, sekedar makan atau nonton bioskop. Dia cukup care juga sih, ngingetin hati-hati kalo pulang malam. Karena (katanya) dia udah anggap saya seperti adik sendiri, karena dia ga punya adik perempuan. Padahal mah modus aja pastiiiii. Sampai di September 2011 kami memutuskan untuk berkomitmen. Ini juga kocak ya, padahal seharian jalan bareng tapi ga ada omongan-omongan yang gimana gitu. Pulang ke rumah masing-masing dan berlanjut di chat. Obrolannya malah jadi serius. Hihi. Gak tau kenapa, jadi sayang banget sama orang ini. Kamu main dukun ya? Deddy Dhukun? 😋

6 tahun saling mengenal, berantem, nangis (ini sih aku paling sering), ketawa bareng, suka duka kita jalanin bersama. Susah dan berat sih. Pertama perbedaan usia yang cukup lumayan dan status dM yang pernah menikah. Niat kita untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius jadi maju mundur. Sebenarnya yang dipikirin banget lebih ke respon keluarga sih. Soalnya selama 6 tahun itu kami backstreet boys  meskipun keluarga juga pasti bisa liat di social media juga sih, banyak foto bareng dan komentar orang yang tau kami pacaran. Hihi.

Saya dan dM akhirnya memberanikan diri untuk membicarakan niat kami ke keluarga. Ternyata responnya baikkkkkkk banget. Hufff. Pecah deh bisulnya. *lebay*. Dan pada tanggal 5 Maret keluarga Momongan berkunjung ke rumah keluarga H. Yahya untuk berkenalan sekaligus lamaran sederhana dan menentukan tanggal. Acara berjalan lancar dan hangat. Senangnya 💗💗💗💗💗


Kunjungan Keluarga Momongan

Sebenarnya kami berdua ngga punya cita-cita bikin pesta. Pengen yang intimate tapi sakral aja. Mungkin cuma undang keluarga dan sahabat dekat, bikinnya di restoran atau outdoor dengan tema minimalis tapi manis. Tapi pupus sudah niat itu. Berhubung keluarga saya yang teramat banyak dan saya anak bontot alias penutupan, jadi keluarga akan bikin pesta di rumah seharian, dari pagi sampai pengantennya pengsan. Pasrah deh.

Kata orang mempersiapkan pernikahan itu ribet dan bisa bikin pasangan berantem. Yaaaaa kejadian juga sih. Padahal kami santai banget orangnya dan cool. Alhamdulillah urusan lain-lain bisa di-handle sendiri dan juga dibantu keluarga besar. Makasih ya kakak-kakakku sayang. 
E-invitation Untuk Sahabat
Souvenir Pouch Design Sendiri Juga


05.08.17
Pagi ini saat bangun tidur (yang cuma 2 jam), perasaan udah campur-campur. Excited, seneng, deg-degan, takut, entah apa lagi yang dirasa.
Alhamdulillah cuaca cerah, semua berjalan lancar, teman-teman juga sebagian besar hadir. Highlight acara hari ini adalah komentar hampir semua teman-teman bahwa makanannya uenak semua! Alhamdulillah kami punya tim masak-memasak handal langganan keluarga. Dengan menu-menu otentik tentunya. Macem nasi uduk dan semur jengkol 😝😝

Bapak Gideon sebagai DJ handal sudah menyiapkan playlist yang mau diputer sepanjang acara. Ternyata seorang sahabat baik, Mr. Restu "Yellow" Fortuna meminjamkan keyboard beserta soundsystem khusus untuk acara kami. Makasih banyakkkkkk mas Restu.

Menjelang malam ada tamu yang tak disangka-sangka hadir juga. Andre Hehanussa turut menyumbangkan sekitar 3 buah lagu hitsnya. *terharu*

Alhamdulillah SAH!
Terima kasih Mas Kadri (Saksi Nikah) dan Ust. Yuke Sumeru
Tamu terakhir yang hadir pada pukul 22.30 WIB adalah Keenan Nasution dan Ida Royani. Hihi. Kaget juga mereka menyempatkan diri buat mampir setelah maraton kondangan malam itu. Pengantennya juga udah ganti baju pake celana jeans. Hahaha. Makasih bang Keenan dan mpok Ida. Super banget kalian

Terima kasih pihak yang telah banyak membantu, dari masa kami memadu kasih (ceile) hingga akhirnya sah sebagai suami isteri. Semoga kami bisa membangun keluarga sakinah, mawadah, warohmah.

Terima kasih suamiku, Gideon PHP Momongan.
Semoga saya bisa menjadi isteri dan ibu yang baik nantinya.
Kamu pun bisa menjadi suami dan imam yang baik untuk keluarga kecil kita.
I love you, forever and ever.





0 comments: