Apr 30, 2010

Album CHASEIRO 1979-2001

Pemuda (Maret 1979)


Chaseiro
Candra Darusman: Keyboards, Vocal
Helmie Indrakesuma: Vocal
Aswin Sastrowardoyo: Guitars, Vocal
Edwin Hudioro: Flute
Irwan Indrakesuma: Vocal
Rizali Indrakesuma: Bass
Omen: Vocal

Aransemen Musik: Candra Darusman
Aransemen Vocal: Rizali Indrakesuma
Semua backing vocal oleh Chaseiro
Semua komposisi oleh Candra Darusman kecuali lyrics pada lagu-lagu "Awal dan Akhir Hari (Irvan N)", "Sapa Prabencana (Joeliardi Soenendar)", "Dara (Joeliardi Soenendar)", "Sendu (Harry Sabar)".




Terima kasih kepada:
Uce Hudioro: Drums
Iwang Gumiwang: Percussions
Oke: Aransemen drums pada "Pemuda" dan "Irama Hidup"
Mates: Bass pada "Gemilang"
Broer Rusmin: Recording Engineer
Benny Likumahua dan juga khusus kepada Benny Mustafa, Drums pada "Gemilang"
Untuk Almamater dan Orang Tua Kami
- Chaseiro -


Chaseiro: Pemuda Side A
1 Pemuda Candra Darusman Omen & Group
2 Irama Hidup Candra Darusman Candra & Group
3 Hanya Membekas Kini Candra Darusman Aswin
4 Awal dan Akhir Hari Candra Darusman / Irvan N Helmie & Group
5 Sendu Candra Darusman / Harry Sabar Candra Darusman
6 Hari Yang Indah Candra Darusman Candra & Group

Side B
1 Rasa Bimbang Candra Darusman Omen
2 Dara Candra Darusman / Joeliardi Soenendar Candra / Helmie
3 Gemilang Candra Darusman Instrumental
4 Sapa Prabencana Candra Darusman / Joeliardi Soenendar Candra & Group
5 Masa Ke Masa Candra Darusman Irwan
6 Mari Wong Candra Darusman Helmie & Group




Bila (November 1979)



"Segala sesuatu dan tujuan kami akan tersampaikan dan terwujud jikalau.... bila"

Candra Darusman: Keyboards, vocal
Helmie Indrakesuma: Vocal
Aswin Sastrowardojo: Guitars, vocal
Edi Hudioro: Flute
Irwan Indrakesuma: Vocal
Rizali Indrakesuma: Bass, vocal
Omen (Norman Sonisontani): Vocal

Aransemen musik dan vocal: Candra Darusman dan Rizali Indrakesuma






Terima kasih untuk:
Uce Hudioro: Drums
Iwang Gumiwang: Conga, Percussion
Rezky Ichwan: Clarinet
Broer Anto: Recording engineer dan juga ide-idenya
Bung Rusmin dan Manto: Co-recording engineer
Harry Sabar (lyrics Pengungkapan), Taufik Darusman (lagu & lyrics Kemanusiaan), Denis Prasetyo (lyrics Tumpuan)
Background vocal oleh: Chaseiro


Chaseiro: Bila Side A
1 Kulama Menanti Candra Darusman Helmie / Omen
2 Pengungkapan Candra Darusman / Harry Sabar Irwan
3 Sendiri Candra Darusman Candra Darusman
4 Seandainya Sederhana Candra Darusman Helmie
5 Kemanusiaan Taufik Darusman Aswin
6 Dibalik Senyum Omen Omen

Side B
1 Akhir Tujuan Rizali Indrakesuma Rizali Indrakesuma
2 Tempat Berpijak Candra Darusman Candra Darusman
3 Wangi Candra Darusman Instrumental
4 Tumpuan Candra Darusman / Denis Prasetyo Omen
5 Nada-Nada Gembira Candra Darusman / Rizali Indrakesuma Helmie / Omen
6 Sampai Jumpa Lagi Candra Darusman / Rizali Indrakesuma Candra / Helmie




3 (1981)


Tidak ada yang tidak ingin diungkapkan, disampaikan dan dibawakan dalam persembahan kami ini, akan tetapi segala tujuan harus dikejar dengan suatu usaha yang mungkin berhasil dan bukannya tidak mungkin tidak berhasil. Apa yang menjadi selera anda sebenarnya? Jika kami harus mengikuti selera anda, adalah hal yang wajar, sebaliknya jika kami menciptakan selera untuk kita semua, itu bukanlah hal yang berlebihan. Usaha kami adalah suatu awal daripada akhir yang lama.
Chaseiro

Candra Darusman: Keyboards, vocal
Helmi Indrakesuma: Vocal
Aswin Sastrowardojo: Guitars, vocal
Edi Hudioro: Flute
Irwan Indrakesuma: Vocal
Rizali Indrakesuma: Bass, vocal
Omen (Norman Sonisontani): Vocal
Uce Hariono: Drums

Aransemen musik: Candra Darusman
Aransemen vocal: Irwan Indrakesuma (kecuali "Semangat Jiwa Muda" oleh Rizali Indrakesuma)

Terima kasih untuk:
Tito: Bass semua lagu (kecuali "Semangat Jiwa Muda" dan "Dunia Dibatas Senja")
Iwang Gumiwang: Percussions & Conga
Didit: Trumpet 1
Wahid: Trumpet 2
Marwan: Trumpet 3
Lunggo: Trombone 1
Narso: Trombone 2
Benny Likumahuwa: Solo trombone pada lagu "Perangai Diri"
Yap Che Kian: Violin 1
Suryati Supilin: Violin 1
Cho Su Yin: Violin 2
Edo Braseros: Violin 2
Sunardi Suwandi: Viola
Zulkifli: Cello
Anto dan Joublig: Operator
Roschid, Uka, Maman: Asisten-asisten operator (oh ya, Tope juga)
Harry Sabar: Lyrics lagu "Untukmu"
Totok Soebroto: Lyrics "Perangai Diri" dan "Suram"
Eddy D. Iskandar: Lyrics "Lautan Kenangan"
dan Guruh Soekarno Putra untuk "Rio"nya, juga Ir. Pradiono atas gambar cover.


Chaseiro: 3 Side A
1 Rio De Janeiro Guruh Soekarno Putra Chaseiro
2 Perangai Diri Chandra Darusman Chaseiro
3 Untukmu Chandra Darusman Chaseiro
4 Lautan Kenangan Chandra Darusman Chaseiro
5 Calypso Chandra Darusman Chaseiro

Side B
1 Dunia Dibatas Senja Chandra Darusman Chaseiro
2 Daffy Chandra Darusman Chaseiro
3 Suram Chandra Darusman Chaseiro
4 Dibalik Senyuman Omen Chaseiro
5 Cita-Cita Pemuda Tito Chaseiro
6 Semangat Jiwa Muda Chandra Darusman Chaseiro





Ceria (1982)




Selamat berjumpa kembali.
Kali ini kami hadir bagaikan suatu perahu harapan yang selalu berlayar di antara berbagai gelombang. Warna musik yang ada tak pernah tenggelam dan selalu bergerak maju mengajak setiap hati insan untuk bersama-sama membangkitkan rasa ceria!

Candra Darusman: Keyboards, vocal
Irwan Indrakesuma: Vocal
Helmie Indrakesuma: Vocal
Rizali Indrakesuma: Bass, vocal
Aswin Sastrowardojo: Guitars, vocal
Omen (Norman Sonisontani): Vocal
Edi Hudioro: Flute
Uce Hariono: Drums

Terima kasih kepada:
Mas Joublig, mas Hari, mas Anto, Iwang Gumiwang (Congas & Percussions), mas Nomo Koeswoyo (atas peminjaman ovation guitar).


Chaseiro: Ceria Side A
1 Ceria Candra Darusman / Rizali Indrakesuma Candra Darusman / Helmie
2 Pesan Candra Darusman / Norman Sonisontani / Pancasilawan Omen
3 Karmen Candra Darusman / Rizali Indrakesuma Candra Darusman / Helmie
4 Sesaat Berdua Candra Darusman / Norman Sonisontani Candra Darusman
5 Siapa Dia Candra Darusman Helmie
6 Rosemarie Candra Darusman / Emma Madjid Candra Darusman

Side B
1 Sentuhan Candra Darusman Omen
2 Sebuah Ciptaan Aswin Sastrowardojo / Rizali Indrakesuma Aswin, Helmie & Omen
3 Suasana Instrumentalia
4 Shy Rizali Indrakesuma Helmie
5 Waktu Kian Berarti Candra Darusman / Aswin Sastrowardojo / Rizali Indrakesuma Omen / Helmie




Persembahan (Maret 2001)




Chaseiro are:
1. Candra N. Darusman (Candra)
2. Helmie Indrakesuma (Helmie)
3. Aswin Sastrowardoyo (Aswin)
4. Edi Hudioro (Edi)
5. Irwan Indrakesuma (Irwan)
6. Rizali Indrakesuma (Rizali)
7. Norman Sonisontani (Omen)

Dari Kami,
Berawal dari keinginan yang tak pernah terwujud yakni menerbitkan kembali lagu-lagu kami tahun 1978-1982 maka album ini akhirnya diterbitkan atas desakan para 'kawan-kawan setia'. Sebagai cinderamata, tak lupa kami selipkan sebuah lagu baru sebagai ungkapan kami atas keadaan negeri saat ini. Kami percaya masih banyak manusia yang baik di bumi tercinta kita. Seni (Selamatkan Negeri Ini) niscaya turut menyelamatkan keadaan ini.
Teriring pula ucapan terima kasih kepada Pendulum Musik yang mendorong kami untuk mewujudkan project album kompilasi ini dan ucapan bangga kepada arranger berbakat Andi Rianto sebagai pertanda terjadinya regenerasi dalam dunia permusikan Indonesia. Terima kasih juga kami ucapkan kepada mitra kami Musica Studio's.
Chaseiro (sejak 1978)
Maret 2001

Prakata
Chaseiro sebuah nama tenar yang sebagian besar datang dari sindikasi musisi kampus UI. Sebagai kelompok vokal, nama Chaseiro juga mulai dikenal dari Kompetisi Vokal Grup Radio Amigos tahun 1978, lewat lagu 'Pemuda' karya Candra Darusman. Dari dua sebutan di atas, ada dua hal yang terpokok dari Chaseiro. Pertama, Chaseiro adalah band dengan kreativitas mencipta lagu sendiri, dan kedua, Chaseiro adalah kelompok vokal jagoan di ajang kompetisi vokal grup. Dalam 'gaya mendua' ini Chaseiro lantas saja memiliki peruntungan yang istimewa. Mereka dapat memasuki industri rekaman, dan dengan gayanya yang elegan, menguasai panggung dalam konsep band maupun vokal grup - membuat pecahan vokal yang artistik dan harmonis - lantas manggung dengan konsep musik unplugged. Meskipun begitu, di rekaman Chaseiro sesungguhnya hanya beberapa orang yang bertindak selaku vokalis, bahkan kadang sebagai lead vocal. Mereka adalah Candra Darusman (merangkap keyboardist), Helmie Indrakesuma, Omen, Irwan dan Rizali Indrakesuma (merangkap sebagai bassist) dan kadang dibantu Aswin Sastrowardoyo (juga gitaris). Yang lain, Uce Haryono (drums) dan Edi Hudioro (flute).
Lewat komposisi lagu rekamannya, Chaseiro banyak memanfaatkan karya cipta Candra Darusman, yang di lingkaran mahasiswa UI dikenal sebagai salah satu konseptor Jazz Goes To Campus dan pendiri grup fusion Karimata. Sejumlah karya Candra - termasuk yang ditulisnya di paruh dekade 70-an - ternyata masih memiliki relevansi sosial, semisal lagu 'Pemuda' dan 'Semangat Jiwa Muda'. Sejumlah lagu lainnya ditulis oleh semua personil Chaseiro, termasuk Rizali yang menulis lagu teks Inggris 'Shy' pada album ke 4, Ceria.
Dalam dua tahun terakhir, banyak band dan kelompok vokal melakukan rekam ulang lagu lama, dengan re-aransemen. Satu kecenderungan yang istimewa, tak hanya di Indonesia, tapi juga di Barat - semisal pada hits maker Westlife. Sejumlah lagu karya Candra Darusman didaur ulang, antara lain menjadi lagu hitnya band jazzy Bunglon. Berangkat dari trend inilah, terungkap minat untuk mengedar-ulang sejumlah lagu hits Chaseiro, dari first album Pemuda (dirilis pertama Maret 1979) sampai album Ceria (1982).
Sebagai bukti dedikasi Candra Darusman pada musik Indonesia, mantan pimpinan KCI yang efektif April 2001 diangkat menjadi anggota WIPO (World Intellectual Property Organization) yang berkedudukan di Swiss ini menulis lagu baru 'Bagaimanakah' dengan aransemen Andi Rianto.Hit single ini terasa istimewa karena ditulis Candra Darusman dalam suasana tenang di tengah situasi negeri ini yang masih carut marut. Satu tema lagu yang - tanpa kita sadari - ternyata punya benang merah dengan superhit 'Pemuda' yang dilepas Musica Studio's pada awal tahun 1979.
Selamat menikmati kompilasi lagu hits Chaseiro!

Jakarta, Maret 2001
Bens Leo
Juri Kompetisi Vokal Grup Amigos 1978, penggemar Chaseiro & Karimata.


Chaseiro: Persembahan Side A
1 Pemuda Candra Darusman (Chaseiro)
2 Dara Candra Darusman / Joellardi Soenendar (Chaseiro)
3 Sapa Pra Bencana Candra Darusman (Chaseiro)
4 Hanya Membekas Kini Candra Darusman (Chaseiro)
5 Ku Lama Menanti Candra Darusman (Chaseiro)
6 Pengungkapan Candra Darusman / Harry Sabar (Chaseiro)
7 Sendiri Candra Darusman (Chaseiro)
8 Mari Wong Candra Darusman (Chaseiro)
9 Seandainya Sederhana Candra Darusman (Chaseiro)
10 Kemanusiaan Taufik Darusman (Chaseiro)
11 Tempat Berpijak Candra Darusman (Chaseiro)

Side B
1 Rio de Janeiro Guruh Sukarnoputra (Chaseiro)
2 Perangai Diri Candra Darusman / Totok Soebroto (Chaseiro)
3 Dunia Dibatas Senja Candra Darusman (Chaseiro)
4 Suram Candra Darusman / Totok Soebroto (Chaseiro)
5 Semangat Jiwa Muda Candra Darusman / Rizali Indrakesuma (Chaseiro)
6 Ceria Candra Darusman / Rizali Indrakesuma (Chaseiro)
7 Karmen Candra Darusman / Rizali Indrakesuma (Chaseiro)
8 Hari Yang Indah Candra Darusman (Chaseiro)
9 Sesaat Berdua Candra Darusman / Omen (Chaseiro)
10 Shy Rizali Indrakesuma (Chaseiro)
11 Bagaimanakah Candra Darusman (Chaseiro)



Beruntunglah saya bisa mengenal kalian secara personal, sukses ya CHASEIRO.
cheers :)
Continue reading Album CHASEIRO 1979-2001

Apr 18, 2010

In My Life - The Beatles

There are places I remember
All My life, though some have changed
Some forever not for better
Some have gone and some remain

All these places have their moments
with lovers and friends I still can recall
Some are dead and some are living
In my life I’ve loved them all

But of all these friends and lovers
There is no one compares with you
And these memories lose their meaning
When I think of love as something new

Though I know I’ll never lose affection
For people and things that went before
I know I’ll often stop and think about them
In my life, I love you more

(Instrumental)

Though I know I’ll never lose affection
For people and things that went before
I know I’ll often stop and think about them
In my life, I love you more In my life, I love you more



Saya suka sekali lagu ini, meskipun saat mendengarkannya pasti teringat seseorang yang seharusnya tidak diingat2 lagi..haha..gapapa juga sih, tapi males aja :p

Konon lagu ini ditulis John (konon memang sebagian besar lirik digarap oleh John, meskipun credit tittle-nya tetap menggunakan Lennon-McCartney) untuk personel Beatles mula-mula yang juga merupakan karibnya John. Stu Sutcliffe meninggal pada tahun 1962. tapi ada pula yang mengatakan kalau lagu ini juga ditujukan untuk teman lain yang bernama Pete Shotton. Meskipun kemudian banyak yang memberikan sanggahan, karena tak seorang pun yang menyukai Pete. Entahlah.. Yang jelas, baik John maupun Paul, mengakui kalau ini adalah lagu terbaik mereka.

Pada tahun 2000, lagu yang muncul di album Rubber Soul ini terpilih sebagai lagu terbaik sepanjang masa oleh sekumpulan penulis lagu versi pollingnya majalah musik Inggris, Mojo. Ada sejumlah penyanyi yang membawakan kembali lagu ini dalam versi mereka. Diantaranya adalah Rod Stewart, Stephen Stills, Astrud Gilberto, Dave Matthews, Judy Collins, Johnny Cash, dan Ozzy Osbourne.


Continue reading In My Life - The Beatles

Apr 13, 2010

Waspadai Kanker pada Anak

Kanker pada anak bukan lagi penyakit yang mengerikan. Bahkan, penyakit kanker darah yang banyak diderita anak-anak dan dulu bisa dikatakan vonis mati itu kini dapat diobati sehingga penderita bisa sembuh. Semakin dini kanker ditemukan, peluang anak untuk sembuh kian besar.

Harapan untuk sembuh dan tetap bertahan hidup itu pula yang menjadi semangat anak-anak penderita kanker dalam menjalani masa pengobatan yang menelan waktu berbulan-bulan, bahkan beberapa tahun. Dukungan orangtua dan orang-orang di sekitarnya sangat berarti bagi mereka.

Alfred (6), misalnya, telah menjalani pengobatan sejak divonis terkena leukemia pada September tahun lalu. Namun, pengobatan itu sempat terhenti ketika ia menderita luka di sekujur tubuh pasca-diterapi. "Saya tidak tega melihat anak saya kesakitan waktu dikemoterapi," kata Ny Jumaini Sinaga, ibu Alfred.

Menurut Ny Jumaini, kecurigaannya bahwa ada yang tidak beres dengan tubuh Alfred mulai muncul ketika melihat tubuh anaknya kurus, sering demam, batuk, dan berwajah pucat. Ketika diperiksa tim medis, akhirnya diketahui bahwa anaknya menderita leukemia. "Begitu tahu anak saya positif terkena leukemia, saya langsung nangis. Tapi katanya masih ada harapan untuk sembuh," tuturnya.

Sementara Alda (7), bocah manis asal Karawang, baru dua bulan lalu dinyatakan menderita kanker otak. Tanpa ada gejala klinis yang menonjol, tiba-tiba ia mengalami kelumpuhan pada bagian kanan tubuhnya dan lambat laun kian menurun kesadarannya hingga sulit berbicara. "Padahal, sebelumnya anak saya ini lincah," kata Ny Uun Susilawati, ibu Alda.

Perjuangan tanpa kenal lelah melawan kanker darah juga dilakukan Aryo, yang terkena penyakit itu saat baru menginjak usia enam tahun. Berkat dukungan orangtua dan kerabatnya, Aryo dapat melalui masa-masa pengobatan yang "menyeramkan" itu. Kini ia telah menginjak usia 22 tahun dan tengah menempuh studi di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Padahal, saat pertama kali ditemukan ada kanker darah dalam tubuhnya, ia divonis tidak berumur panjang. "Sulit menggambarkan bagaimana perasaan saya waktu itu saat mendengar anak saya dinyatakan terkena leukemia dan diramalkan tidak berumur panjang. Tapi, saya tidak mau menyerah," kata Kartika, ibu dari Aryo.

Semula, Aryo bertubuh subur. Namun, ketika menginjak usia enam tahun, berat badannya merosot secara drastis hingga 8 kilogram dalam waktu dua pekan lantaran tidak memiliki nafsu makan. Sekujur badannya kebiru-biruan seperti luka memar disertai demam, muncul bintik-bintik merah, kerap mimisan, dan luka berdarah pada bibir.

Untuk memastikan jenis penyakitnya, Aryo dirujuk ke Bagian Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Di rumah sakit itu, sumsum tulang belakangnya diambil. Ternyata trombositnya rendah, sedangkan sel darah putihberlebihan. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan, ia positif terjangkit leukemia dan harus menjalani pengobatan selama dua tahun.

Pada tiga bulan pertama, Aryo dikemoterapi dan diberi obat antikanker (stitostika) di RSCM. Setiap kali mendapat pengobatan, ia muntah, nyeri pada sendi, dan rambut rontok. Sel kanker pun menjalar hingga ke bagian otak. Harapan untuk sembuh kian tipis hingga tim medis angkat tangan lantaran keterbatasan fasilitas pengobatan waktu itu.

Kendati demikian, orangtua Aryo tak mau menyerah. Berdasarkan informasi sesama orangtua dari anak yang menderita kanker, Aryo dibawa berobat ke Belanda. Di Negeri Kincir Angin itu ia kembali menjalani kemoterapi dan diberi obat antikanker dosis tinggi untuk mempersingkat lama pengobatan. Berkat pengobatan yang intensif itu, ia akhirnya dapat sembuh.


=> ini pernah di muat di Harian Kompas, narasumbernya juga dr. Eddy
Continue reading Waspadai Kanker pada Anak
,

Leukemia pada Anak: Selalu Ada Harapan

Penanganannya memang tidak selalu sama pada setiap penderita, tapi semuanya untuk satu tujuan, yaitu sembuh



Ketika si kecil didiagnosis leukemia (kanker darah), jangan dulu kecil hati! Sekalipun kanker dianggap sebagai penyakit yang cukup serius, jangan lupa bahwa kanker yang dialami si kecil dapat disembuhkan, apalagi jika ditemukan pada tahap yang masih dini. Apa saja yang dilakukan dokter untuk mengenali dan mengatasinya?



Apa yang terjadi?

Dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, leukemia merupakan jenis kanker yang paling banyak dijumpai pada anak-anak. Sebagaimana sifat kanker pada umumnya, yaitu sel-sel bertumbuh secara liar di luar kontrol, demikian pula yang terjadi pada leukemia dimana yang yang tidak terkontrol adalah proliferasi dari sel darah putih (leukosit) yang belum matang.

Gambaran sumsum tulang biasanya akan menunjukkan jumlah sel-sel darah putih yang jahat (sel blast) yang meningkat, sementara jumlah sel-sel lainnya berkurang atau sedikit akibat proses pembuatannya yang tertekan oleh sel blast tersebut. Jika keadaan pabriknya saja sudah demikian, sudah dapat diduga bagaimana keadaannya di luar pabrik, yang dapat terlihat dari hasil pemeriksaan darah tepi. Kadar hemoglobin, leukosit, dan trombosit umumnya rendah dibanding nilai normalnya. Akibatnya, anak yang menderita leukemia biasanya akan menunjukkan gejala yang merupakan cerminan dari rendahnya 3 komponen darah tersebut. Penyebab leukemia pada anak sampai saat ini belum diketahui dengan pasti, namun faktor genetik diduga mempunya andil terhadap terjadinya kanker darah ini.



Mengenali gejalanya

Terdapat beberapa gejala berikut ini yang perlu dicermati oleh orangtua agar anak-anak yang mengalami gejala-gejala tersebut dapat segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Beberapa gejala itu, antara lain:



· Lemah, pucat, mudah lelah, serta denyut jantung yang meningkat. Keadaan ini terjadi karena jumlah sel darah merah yang berkurang akibat terdesak oleh sel-sel darah putih yang jahat.

· Sering demam dan mengalami infeksi. Keadaan ini disebabkan oleh karena berkurangnya jumlah sel darah putih yang baik yang bertugas sebagai “tentara” untuk melawan organisme-organisme penyebab penyakit.

· Tampak biru-biru di beberapa bagian tubuh, bintik-bintik merah, mimisan, serta gusi berdarah. Keadaan ini terjadi karena berkurangnya jumlah trombosit.

· Merasakan nyeri-nyeri pada tulang. Keadaan ini terjadi akibat sudah menyebarnya sel-sel blast ke dalam tulang.

· Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar limfe. Keadaan ini juga terjadi akibat sudah menyebarnya sel-sel blast ke dalam organ-organ tersebut di atas.



Gejala-gejala yang timbul antara satu anak penderita leukemia dengan yang lainnya tidak selalu sama dan tidak selalu gejala-gejala tersebut timbul semuanya secara bersamaan. Oleh karena itu, jika kulit anak Anda tampak biru-biru di sana-sini yang bukan terjadi akibat terbentur sesuatu, atau ia mengeluh sakit yang tidak jelas dan jalannya terpincang-pincang, sering mimisan dan gusinya juga sering berdarah, segera periksakan anak Anda ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap tubuh si kecil dan menganjurkan beberapa pemeriksaan yang diharapkan dapat mendukung hasil pemeriksaan sebelumnya.



Aneka pemeriksaan

Seperti telah diterangkan sebelumnya di atas, bahwa setelah dokter melakukan pemeriksaan terhadap tubuh si kecil dan dijumpai gejala-gejala yang mengarahkan diagnosis kearah leukemia, maka pemeriksaan selanjutnya yang dianjurkan adalah pemeriksaan darah tepi. Lokasi pengambilan darah biasanya di tangan. Dugaan ke arah leukemia akan semakin kuat bila hasil pemeriksaannya menunjukkan kadar hemoglobin, leukosit, dan trombosit yang umumnya rendah.

Guna memastikannya, selanjutnya dokter akan menganjurkan agar si kecil dilakukan pemeriksaan aspirasi sumsum tulang atau BMP (Bone Marrow Puncture) untuk melihat langsung ke dalam pabrik. Pemeriksaan ini, pada anak di atas 2 tahun, dilakukan pada daerah di sekitar tonjolan tulang yang letaknya beberapa sentimeter dari tulang ekor. Agar anak tidak merasa sakit selama prosedur berlangsung, dokter akan mengawalinya dengan memberikan suntikan bius lokal. Melalui pemeriksaan inilah si kecil dapat ditentukan apakah ia benar menderita leukemia atau tidak. Jika sudah dipastikan bahwa memang si kecil menderita leukemia, tahap berikutnya tentunya adalah pengobatan.





Mengatasi leukemia

Dalam penanganan kanker, ada 3 modalitas yang digunakan, yaitu kemoterapi, radiasi, dan operasi. Pada leukemia, modalitas yang digunakan adalah kemoterapi yang memakan waktu lebih kurang 2 tahun. Diawali dengan fase induksi, suatu fase yang sangat intensif, guna menggempur atau menghancurkan sel-sel blast yang ada. Sukses atau tidaknya penggempuran dapat diketahui melalui pemeriksaan aspirasi sumsum tulang yang kedua, yang dilakukan pada akhir fase induksi. Penggempuran dinyatakan sukses bila jumlah sel blast dinyatakan berkurang sampai batas normal yang ditentukan. Keadaan ini disebut juga sebagai remisi. Setelah remisi tercapai, baru masuk ke fase berikutnya, yaitu fase profilaksis susunan saraf pusat. Fase ini bertujuan untuk mengejar sel-sel blast yang mungkin lari ke otak. Pengejaran dapat dilakukan melalui pemberian obat kemoterapi atau radiasi. Setelah semua prosedur pada fase ini selesai, baru masuk ke fase berikutnya, yaitu fase pemeliharaan. Berbeda dengan 2 fase sebelumnya, fase ini si kecil tidak diharuskan untuk menginap di rumah sakit lagi. Untuk obat-obat yang diberikan secara infus atau melalui ruang yang terletak di antara 2 ruas tulang belakang bagian bawah (intratekal), si kecil cukup masuk ke ruang rawat sehari atau singkat. Lagi pula, selain obat-obat tersebut di atas, obat-obat lainnya adalah obat yang pemberiannya cukup diminum saja. Fase ini berlangsung hingga masa 2 tahun itu tercapai.

Obat-obat kemoterapi, kalau boleh dibilang, adalah obat yang ”bodoh”. Maksudnya ”bodoh” adalah obat-obat ini tidak bisa hanya menyerang sel-sel kanker saja, semua sel yang baik dan aktif juga diserangnya. Hal ini bisa terlihat dari hasil pemeriksaan darah tepi yang dilakukan setelah pelaksanaan kemoterapi. Sebagai contoh, misalnya kadar leukosit yang tadinya normal, setelah kemoterapi bisa berubah menjadi rendah bahkan sampai ”tentara-tentara” tubuh ini mencapai jumlah yang tidak memungkinkan untuk melakukan penyerangan bila musuh datang. Keadaan ini dapat menyebabkan proses kemoterapi ditunda sampai jumlah leukosit mencapai kadar yang aman untuk kemoterapi dapat dilanjutkan kembali. Bila kemoterapi tetap dilakukan, ada kemungkinan besar si kecil akan mengalami infeksi yang berat mengingat tingkat infeksi di negara kita yang masih tinggi. Untuk mengantisipasinya, dokter biasanya akan melakukan pemantauan melalui pemeriksaan darah tepi. Oleh karena itu, orangtua diharap tidak bingung dan bertanya-tanya kenapa anaknya diambil darahnya bolak-balik. Rambut yang rontok setelah pemberian obat kemoterapi tertentu juga merupakan hasil dari ”kebodohan” obat kemoterapi tersebut. Orangtua tidak perlu takut anaknya menjadi botak setelah dikemoterapi karena botaknya ini bersifat reversibel, maksudnya jika obat kemoterapi bersangkutan dihentikan rambut akan tumbuh kembali.

Obat-obat kemoterapi juga mempunyai efek samping terhadap organ-organ, seperti hati dan ginjal. Jika suatu saat terjadi gangguan pada fungsi organ-organ tersebut, dokter akan mengurangi dosis atau bahkan menunda pemberian kemoterapi.

Melihat proses pemberian kemoterapi di atas, orangtua diharapkan dapat mempersiapkan si kecil maupun dirinya sendiri untuk dapat terbiasa dengan proses dan cara pelaksanaannya. Selain itu, agar proses kemoterapi dapat berjalan dengan lancar, diperlukan juga upaya dari keluarga agar kondisi si kecil bisa selalu dalam keadaan fit. Biasakan untuk memperhatikan kebersihan, apakah itu kebersihan tubuh si kecil, makanannya, lingkungan di sekitarnya, dan lain-lain. Minta bantuan kepada keluarga yang hendak menjenguk agar tidak datang secara beramai-ramai dalam waktu yang bersamaan, kemudian masuk ke dalam ruangan dimana si kecil di rawat. Ketidaktaatan keluarga terhadap aturan-aturan tersebut di atas akan berdampak penundaan pemberian kemoterapi. Pemberian kemoterapi yang seharusnya sesuai jadwal dilakukan hari ini misalnya, dapat ditunda sampai entah kapan sampai kondisi si kecil cukup fit untuk dapat dilakukan kemoterapi kembali. Jika hendak mengkonsumsi makanan atau obat-obatan di luar obat-obat kemoterapi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter perihal si kecil yang menderita leukemia. Hubungan kerja sama yang baik antara orangtua dan dokter diharapkan dapat membuahkan hasil yang diharapkan, yaitu si kecil dapat terbebas dari leukemia.



=>> ini tulisan boss saya di Bangsal Anak RS. Dharmais, dr.Eddy Setiawan Tehuteru,SpA
Continue reading Leukemia pada Anak: Selalu Ada Harapan

Apr 9, 2010

Silly Stupid Moment

Rabu 07.04.10,, hari yang cukup berSEJARAH bagi saya.
Saya bersama dengan si "manusia yang dulu gondrong" berencana pergi menonton pemutaran film bisu yang diiringi orkestra. Judulnya Tartuuf.



Ini ada secuplik review mengenai Tartuuf,
Dengan film drama 'Tartüff“, Friedrich Wilhelm Murnau, seorang sutradara Jerman yang paling terkenal di jaman film bisu, telah berhasil membuat film dalam film. Seorang pelayan merawat tuannya yang sudah tua hanya untuk mendapatkan hartanya setelah si tua itu meninggal. Supaya dia tak perlu berbagi warisan dengan keponakan si tua itu, dia pun memfitnah si keponakan. Tetapi si keponakan tidak menyerah begitu saja; dengan menyamar dia tampil sebagai tukang bioskop keliling dan berhasil diundang ke rumah kakek itu untuk menggelar film yang bercerita tentang tuan Tartüff yang licik, yang mencoba merampas harta dan istri Orgon, temannya. Dengan perbandingan ini si keponakan berhasil menyadarkan pamannya akan kelicikan si pembantu.

Musik film ini merupakan komposisi asli (1924) karya Giuseppe Becce, seorang komponis musik film asal Italia, diolah untuk orkestra oleh Pierre Oser.

Tartüff – Jerman 1925
Sutradara: Friedrich Wilhelm Murnau
Skenario: Carl Mayer (berdasarkan komedi karya Molière)
Kamera: Karl Freund
Musik original: Giuseppe Becce


Naaaahhhhh,,
jadi ceritanya mba Ijun punya invitation dua biji dari kantornya dan dengan keikhlasan hati, benda tersebut diserahkan kepada saya. Kemudian saya mengajak si orkestra-boy. Nekad tapi pasti, kira2 itulah motto saya saat itu. Hahahaha.
Blablabla, saya mengajak dia nonton film ini. Daaaann jawabannya sesuai dengan harapan. Hehe.

Ajakan itu kira-kira 2 minggu sebelum pemutaran film. Beberapa hari kemudian saya bertanya, "jadi gimana mo berangkat bareng atau enaknya aja deh". Dia cuma jawab simple "liat nanti aja ya". Haduhhh sumpah ya kadang (bahkan seringkali) lo menyebalkannnnn!! bete gue!! tapi ya ditahan2 ajalah. emang siapa gw? >_<

Sampai malam sebelum pemutaran film itu kita masih ngobrol. Dan akhirnya tukeran nomer secara resmi.haha (maksudnya?!?).

Rabu gw kuliah kesejahteraan anak sampe setengah lima. ternyata eh ternyata Prof Bandi sakit dan mba Chandra ada pelatihan, soooooo ga ada kuliah (sebel padahal gw udah begadangan ngerjain tugas!!!). Yoweslah saya mengerjakan PPKS yang nyaris tak ada progressnya.hiks T_T

Si orkesboy juga ada acara dulu, launching bukunya bang Eep di PSJ gitu. Gw sms-an lah, mau berangkat jam berapa, janjian dimana, dll. Akhirnya kita jalan jam 5 lewat. Wew kesorean kita bossss. nampaknya macet! dan bener ajaaaaaa. Kita naek kereta sampe tebet. Ini masih ok2 aja. Terus ganti naik angkot sampe casablanca. Di sinilah awal mula kebodohan kita!

Patokan ke Usmar Ismail adalah turun setelah terowongan Casablanca abis itu belok kanan. berhubung macet tak berujung, kita putuskan untuk jalan kaki sebelum masuk terowongan. Jalaaaannnnnnnn dan jalaaaannnnn terusssssssss. Loh kok lewat Ambasador. "ini bener kan ya?" berkali2 gw tanya. Iya kok. Tapi dia ga yakin juga. "loh kok ga nyampe2 ya?". Haha. Nahlooooo.

Gw udah mandi keringet, bahkan sempet berhenti di warung buat beli minuman. Sampe akhirnya gw bilang, "tanya aja deh sama ojeg".

DAN BENER AJA KITA SALAH JALAN.

Musti balik lagi ke tempat tadi kita turun angkot. OH MY GOSH!!
Depan ambasador gw nanya lagi ama tukang ojeg, "bang pasfes masih jauh ga?". Si abang jawab, "wah jauh neng, satu2nya jalan naek ojeg"

Kita pun pandang2an. Gimana nih? lanjut atau nyerah?
Dan jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, sedangkan acara mulai jam setengah 8.
Telah setengah jam boy!!
Menurut si anak orkes, biasanya toleransi 15 menit. Gw pikir juga kalo acara macem gitu sampe dateng telat ga enak juga.
Saya akhirnya memutuskan "ok, mending kita makan di ambas"
Dan dia pun mengiyakan.
HAHAHAHA..geblek kuadrat!!

Masuklah dua manusia lepek nan kucel ini ke mall yang berjudul 'Ambasador'. Muter2 ga karuan. Akhirnya kita nongkrong di Es Teler 77.
Makan sambil ngobrol2 santai.
MENYENANGKAN :)

Abis makan kita ke sudirman, dia naik trans jakarta dan gw naik 213. Dia nunggu gw sampe dapet bus. Dnn sialnya bus datang terlalu cepat :'(
Sebelum gw naik, gw ngasih something buat dia.
CD scoring music gilm GIE.
Hope u like it. Thanks ya. Meski lo suka seenak udel.
But i still care about you :)
*ceileeee



Continue reading Silly Stupid Moment