Dec 29, 2010

Surat Untuk Firman Utina by ES.ITO

Surat untuk Firman Utina

Kawan, kita sebaya. Hanya bulan yang membedakan usia. Kita tumbuh di tengah sebuah generasi dimana tawa bersama itu sangat langka. Kaki kita menapaki jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta beban yang seringkali bukan urusan kita. Kita disibukkan dengan beragam masalah yang sialnya juga bukan urusan kita. Kita adalah anak-anak muda yang dipaksa tua oleh televisi yang tiada henti mengabarkan kebencian. Sementara adik-adik kita tidak tumbuh sebagaimana mestinya, narkoba politik uang membunuh nurani mereka. Orang tua, pendahulu kita dan mereka yang memegang tampuk kekuasaan adalah generasi gagal. Suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang mereka khianati sendiri. Kawan, akankah kita berhenti lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi seperti mereka?

Di negeri permai ini, cinta hanyalah kata-kata sementara benci menjadi kenyataan. Kita tidak pernah mencintai apapun yang kita lakukan, kita hanya ingin mendapatkan hasilnya dengan cepat. Kita tidak mensyukuri berkah yang kita dapatkan, kita hanya ingin menghabiskannya. Kita enggan berbagi kebahagiaan, sebab kemalangan orang lain adalah sumber utama kebahagiaan kita. Kawan, inilah kenyataan memilukan yang kita hadapi, karena kita hidup tanpa cinta maka bahagia bersama menjadi langka. Bayangkan adik-adik kita, lupakan mereka yang tua, bagaimana mereka bisa tumbuh dalam keadaan demikian. Kawan, cinta adalah persoalan kegemaran. Cinta juga masalah prinsip. Bila kau mencintai sesuatu maka kau tidak akan peduli dengan yang lainnya. Tidak kepada poster dan umbul-umbul, tidak kepada para kriminal yang suka mencuci muka apalagi kepada kuli kamera yang menimbulkan kolera. Cinta adalah kesungguhan yang tidak dibatasi oleh menang dan kalah.

Hari-hari belakangan ini keadaan tampak semakin tidak menentu. Keramaian puluhan ribu orang antre tidak mendapatkan tiket. Jutaan orang lantang bersuara demi sepakbola. Segelintir elit menyiapkan rencana jahat untuk menghancurkan kegembiraan rakyat. Kakimu, kawan, telah memberi makna solidaritas. Gocekanmu kawan, telah mengundang tarian massal tanpa saweran. Terobosanmu, kawan, menghidupkan harapan kepada adik-adik kita bahwa masa depan itu masih ada. Tendanganmu kawan, membuat orang-orang percaya bahwa kata “bisa” belum punah dari kehidupan kita. Tetapi inilah buruknya hidup di tengah bangsa yang frustasi, semua beban diletakkan ke pundakmu. Seragammu hendak digunakan untuk mencuci dosa politik. Kegembiraanmu hendak dipunahkan oleh iming-iming bonus dan hadiah. Di Bukit Jalil kemarin, ada yang mengatakan kau terkapar, tetapi aku percaya kau tengah belajar. Di Senayan esok, mereka bilang kau akan membalas, tetapi aku berharap kau cukup bermain dengan gembira.

Firman Utina, kapten tim nasional sepak bola Indonesia, bermain bola lah dan tidak usah memikirkan apa-apa lagi. Sepak bola tidak ada urusannya dengan garuda di dadamu, sebab simbol hanya akan menggerus kegembiraan. Sepak bola tidak urusannya dengan harga diri bangsa, sebab harga diri tumbuh dari sikap dan bukan harapan. Di lapangan kau tidak mewakili siapa-siapa, kau memperjuangkan kegembiraanmu sendiri. Di pinggir lapangan, kau tidak perlu menoleh siapa-siapa, kecuali Tuan Riedl yang percaya sepak bola bukan dagangan para pecundang. Berlarilah Firman, Okto, Ridwan dan Arif, seolah-olah kalian adalah kanak-kanak yang tidak mengerti urusan orang dewasa. Berjibakulah Maman, Hamzah, Zulkifli dan Nasuha seolah-olah kalian mempertahankan kegembiraan yang hendak direnggut lawan. Tenanglah Markus, gawang bukan semata-mata persoalan kebobolan tetapi masalah kegembiraan membuyarkan impian lawan. Gonzales dan Irvan, bersikaplah layaknya orang asing yang memberikan contoh kepada bangsa yang miskin teladan.

Kawan, aku berbicara tidak mewakili siapa-siapa. Ini hanyalah surat dari seorang pengolah kata kepada seorang penggocek bola. Sejujurnya, kami tidak mengharapkan Piala darimu. Kami hanya menginginkan kegembiraan bersama dimana tawa seorang tukang becak sama bahagianya dengan tawa seorang pemimpin Negara. Tidak, kami tidak butuh piala, bermainlah dengan gembira sebagaimana biasanya. Biarkan bola mengalir, menarilah kawan, urusan gol seringkali masalah keberuntungan. Esok di Senayan, kabarkan kepada seluruh bangsa bahwa kebahagiaan bukan urusan menang dan kalah. Tetapi kebahagiaan bersumber pada cinta dan solidaritas. Berjuanglah layaknya seorang laki-laki, kawan. Adik-adik kita akan menjadikan kalian teladan!

Apa perasaan kita sama kawan? Mari sama-sama membangkitkan solidaritas dan cinta untuk bangsa dengan cara yang wajar. Do'a KAMI untuk TIMNAS Garuda!!!


from:
http://itonesia.com/surat-untuk-firman/
Continue reading Surat Untuk Firman Utina by ES.ITO

Dec 16, 2010

,

Buku Astrologi Bang Andra

Wahhhhhh bukunya Bang Andra udah terbit nihhhhh..
Ayo buruan serbu Gramedia. Harganya 75ribu, 400 halaman kumpilt..




Aries dan Gemini berpeluang mengalami keberuntungan dalam karier, Capricorn dan Pisces perlu berhati-hati dalam membina kerja sama bisnis serta hubungan, sementara Taurus makin bergairah mempelajari ilmu pengetahuan baru. Leo perlu memperhatikan kesehatan, sedangkan Libra dan Sagittarius perlu memperhatikan keuangan, serta Virgo perlu menjadikan tahun 2011 sebagai tahun menabung. Cancer perlu berhati-hati karena ada kemungkinan hubungan dengan orang dekat terganggu, sementara Scorpio bisa berbahagia karena akan mendapat jodoh. Sebaliknya, Aquarius makin asyik menyendiri dan bersikap misterius.

Itulah gambaran umum horoskop tahun 2011. Penasaran mengetahuinya lebih lanjut? Buku ini tidak hanya memberikan prediksi untuk satu tahun, tapi juga prediksi mendetail di bidang peruntungan, karier, kesehatan, dan asmara bulanan, mingguan, dan harian. Jangan hanya sekali membaca buku ini. Juga jangan meminjamkannya ke orang lain. Bila hanya membaca sekali, Anda pasti akan lupa. Bacalah setiap Senin karena periode horoskop yang digunakan dalam buku ini setiap minggu dimulai dari Senin sampai Minggu. Setiap awal bulan, lihatlah apa yang menjadi fokus kegiatan di bulan itu. Lalu, lihat rinciannya dalam horoskop untuk setiap minggu. Dengan begitu, Anda tahu apa yang perlu diperhatikan dan bisa membuat rencana dari hari ke hari.


For online order click (diskon 14%)
http://www.gramedia.com/buku_detail.asp?id=KLMP3313&jenis=2&kat




Continue reading Buku Astrologi Bang Andra

Dec 5, 2010

,

2nd CharityNight done :)

Terima Kasihhhhhh lagi.. 2nd Chatity Night to Adzi sudah berjalan dan alhamdulillah sukses. Kebayang persiapannya yang lumayan menguras pikiran, tenaga, dan emosi. Hehehe. Sekarang lega. fuihhhhh.

- Ketar-ketir tiket penjualannya agak seret. Thnx Mbak Andrea..
- Deg2an soundsystem rebek sampe H-1 :(
- Berita duka dari The Indrakesumas. Thx Bapaksss..

Semua sudah terlewati sekarang. Dari penjualan tiket '2nd Charity Night' semalam, dana yang terkumpul sebanyak Rp. 27.845.000. Dan dari pelelangan foto-foto Adzi terkumpul Rp. 19.000.000.

Great Team. Good Job guys. Mari semangat!!! tugas kita tidak berhenti sampai disini. Masih butuh banyak dana untuk Mas Adzi. GO GO GO ^^

Talkshow with dr. Edi Setiawan Tehuteru - Pandji




Chaseiro



Jubing Kristianto






Continue reading 2nd CharityNight done :)

Nov 27, 2010

,

Charity For Adzi

Dalam upaya penggalangan dana pengobatan Adzi, kami menyelenggarakan Charity Night, pada:

Jumat, 3 Desember 2010
19.00 - 22.00 WIB
BrewHouse Resto and Home Brewing Senayan City Mall
(Crystal Lagoon LG FLOOR)

Performance by: CHASEIRO - Jubing Kristianto - Nada Biru Band
Selain itu akan diadakan Talk Show mengenai Kanker Pada Anak bersama dr Edi Setiawan Tehuteru, SpA. Dan juga pelelangan foto-foto Adzi.

Donasi Rp. 200.000 *including dinner (main course, salad, and drink)
Untuk pemesanan silakan menghubungi Niken di 0856 79000 88



http://www.facebook.com/event.php?eid=161951767176418



Continue reading Charity For Adzi

Hello, Nak :)


kadang ngerasa freak deh, gw seneng banget kalo ada yang manggil gw 'Non' atau 'Nak'.
hahahaha absurd memang. gw pun mengakui. gw berasa punya bokap lagi, yah semacam bokap angkat lah. *ngasal :p

ada satu orang bapak favorite saya, yes Bapak Riza. sebelum ketemu fisiknya kita sering interaksi lewat dunia maya. ya semua berawal dari si muka buku. chit-chat, komen2 foto, status update, etc. dia satu2nya orang yang sering ngingetin gw buat belajar. kasarnya gw 'diomelin' kalo banyak kegiatan selain kuliah. sampai akhirnya Bapak Riza pulang dari dinasnya di Indiahe.

Hallooooo Bapakkk... nice to meet you!! *pertama kali gw cium tangan loh :p

dan untuk beberapa saat setelah itu gw manggil dia 'Bapak', sedangkan NCHAS atau PSP yang lainnya gw panggil 'Mas', 'Bang', atau 'Oom'. sebenernya ini suka2 gw aja sih, tergantung mood :)

suatu ketika BapzRiz bilang ke gw, "adohhh masa yang lain dipanggil Mas, cuma saya yang dipanggil Bapak"... hahahahaha.. maap deh yeee. ya, jadi setelah itu gw manggil si Bapak suka2 tergantung mood tadi. kadang gw panggil Mas Riza, Om Bori, Bapak Robali, Mas Jalihe, *dohh banyak bener nickname-nyah

suatu ketika gw telepon mau nanya sesuatu, di akhir pembicaraan dia nanya "kamu dimana, Nak? ati2 di jalan ya".. aduhh bapak care banget deh.

kemarin siang gw dapet kabar kalo bokap keluarga Indrakesumas keadaannya memburuk. minggu lalu memang sempet di ICU juga sih, sakit jantungnya udah parah. ngerokoknya kuat banget si oom padahal umurnya udah 82 tahun.

gw ada rencana ngejenguk, tapi ada jadwal supervisi juga di kampus. bingung nih musti kemana. akhirnya gw naik angkot yang menuju RS Harapan Kita. angkotnya belom jauh, eh keliatan sesosok ungu besar dari kejauhan. gw berentiin aja tu angkot terus pindah naik Deborah AC menuju depok. duhh maaf bapaks, saya jenguk deh nanti ya.

sorenya di jalan menuju pulang, Mbak Lia SMS. kabar duka cita, Oom Agus Indrakesuma meninggal. aduhh pantes perasaan gw gak enak, bener aja si oom meninggal. langsung gw sms ke 3 bersaudara itu, langsung dibales Bapak Riza "Amin, mohon doanya ya anakku". gak lama Mas Helmie juga bales. Insya Allah saya mau takziah Bapaks. May he rest in peace ya :)




Continue reading Hello, Nak :)

Nov 26, 2010

Kaukah Sepi Itu?



Kaukah sepi itu?
Sungai tak pernah berkata kepada laut Aku rindu padamu Laut tak pernah berkata kepada sungai Aku tak rindu padamu Api sungai dan laut terus saling memburu Laut tak pernah berkata pada langit Aku mencintaimu Langit tak pernah kepada laut Aku benci padamu Tapi laut dan langit terus saling memadu Langit tak pernah berkata pada sang mega Aku tak ingin berbicara denganmu Mega tak pernah berkata pada langit Aku ingin mendiamkanmu Tapi langit dan mega terus saling mengadu Mega tak pernah berkata pada angin Aku ingin membelaimu Angin tak pernah berkata kepada mega Aku ingin menamparmu Namun mega dan angis terus saling bercumbu Angin tak pernah berkata padaku Ada berita untukmu Aku tak pernah berkata pada angin Menanyakan beritamu Tapi angin dan aku sudah saling tahu Aku tak pernah berkata kepada sepi Jangan mengganguku Sepi tak pernah berkata kepadaku Aku ingin menungguimu Tapi aku dan sepi terus terpaku Kaukah sepi itu?

-A. Mustofa Bisri
Continue reading Kaukah Sepi Itu?

Sep 4, 2010

,

Let’s unite to help one’s life.


DOK, JANGAN MENYERAH YA, OBATI AKU SAMPAI SEMBUH”
Based on true story
Aku Adzi Nurrahman Setia Putra, panggil saja aku Mas Adzi. Usiaku sekarang 4 tahun. Awal mulanya aku terdeteksi tanggal 20 Mei 2008 setelah telapak kaki dan tanganku putih selama 4 jam dari jam 3 sampai jam 7 pagi. Saat itu aku berusia 2 tahun lebih seminggu dan aku dibawa ke RS Hermina, Jatinegara. Aku harus melakukan transfusi, tapi kok sepertinya dokter terlihat curiga dan memintaku melakukan pengecekan leukosit (sel darah putih). Ternyata, setelah dicek leukositku 330.000 yang kata dokterku untuk anak seusiaku itu adalah kondisi yang berbahaya sehingga aku segera dimasukkan ke ruang ICU. Aku ingat saat itu orangtuaku harus mencari darah merah dan darah putih. Tidak lama kemudian dokter memberikan diagnosis yang cukup mengejutkan, terutama bagi orangtuaku, aku terdiagnosis leukemia. Dokter yang masih merasa butuh untuk meyakinkan lagi memintaku untuk mengikuti BMP (Bone Morrow Pungtie: untuk mengetahui sudah sejauh mana sel kanker menyebar dalam tubuh) tapi ternyata hasilnya benar, aku terkena leukemia high risk tipe ALL, L1 high risk. Orangtua saat itu panik namun dokter meminta orangtuaku untuk segera memilih rumah sakit yang dapat menanganiku, RS.Ciptomangunkusumo atau RSK Dharmais. Kebetulan dari tempat kerja papaku ada jaminan kesehatan dan itu berlaku di Dharmais. Sehingga segera, yaitu pada tangal 22 Mei 2008 aku masuk ke RS.Dharmais.

Awalnya sulit sekali bagiku untuk dapat beradaptasi mengenal suster-suster dan para dokter karena saat itu aku baru saja keluar dari ICU. Awalnya juga sulit sekali bagiku untuk menerima bagaimana aku harus menjalani pengobatan. Di mana aku harus berteman dengan jarum suntik, dengan infus, dan pengobatan-pengobatan yang aku sering dengar disebut dengan kemoterapi dan IT (Intratekal: memasukkan obat dari tulang sumsum belakang untuk mencegah penyebaran ke otak), yang rasanya bukan enak lebih cocok jika disebut SAKIT. Tapi aku tahu bahwa aku harus bisa beradaptasi dengan semuanya ini. Aku pelan-pelan mengerti bahwa aku sakit dan aku memang harus menjalani pengobatan ini, supaya aku sembuh. Lama-lama aku terbiasa juga dengan pengobatan-pengobatan itu meskipun sakit, pelan-pelan aku anggap saja sebagai permainan. Aku juga mulai kenal dengan para suster, dokter, dan kakak-kakak relawan yang ada di rumah sakit ini. Semuanya baik-baik dan cukup banyak menghibur aku. Mama juga selalu ada di samping aku, meskipun aku seringkali rewel tapi mama selalu sabar seakan-akan mengerti keadaanku.

Kesembuhan itu selalu kunantikan sehingga aku tetap menjalani seluruh pengobatan ini dengan sabar. Mama seringkali memberikan pengertian, jika aku ingin sehat aku harus makan ini makan itu, harus begini harus begitu. Aku berusaha semampuku untuk tetap bisa memenuhi apa yang mamaku minta meski kadang jika lagi dalam keadaan tidak baik, misalnya setelah kemo mood-ku jadi jelek sekali. Tapi sepertinya orang-orang di sekitarku mengerti karena setelah kemo aku merasa seluruh badanku sakit dan tidak enak. Tapi aku harus bisa, aku harus sabar, seringkali aku hanya duduk diam dan minta mama untuk mendorongku di kursi roda, berputar-putar di bangsal. Semua agar perhatianku terhadap sakit yang kurasakan teralih. Agar aku memperhatikan hal-hal lain yang membuat aku memikirkan yang lain. Agar aku bertemu dengan orang-orang yang akan menyapaku dan memberikan aku dorongan semangat.

Bulan demi bulan kulewati sampai berganti tahun. Kebanyakan hari-hariku ku lewatkan di rumah sakit ini. Beberapa kegiatan dari kakak-kakak membuatku sedikit terhibur mengingat tanpa itu rasanya hidupku akan menjadi terlalu membosankan. Aku masihlah seorang anak-anak. Aku masih sering merindukan bermain dengan bebas tapi aku mengerti keadaanku dan tidak apa-apa yang penting aku bisa sembuh. Sampai satu setengah tahun pengobatan, kira-kira di bulan Oktober 2009, aku mendengar bahwa aku dinyatakan relaps oleh dokter. Kondisiku turun, leukositku naik tinggi sementara HB(hemoglobin/sel darah merah) ku rendah. Aku mengetahui ini dan aku tidak mau menyerah. Saat ini rasanya badanku memang berbeda, tidak enak tapi ternyata aku masih harus mengikuti kemoterapi. Aku tidak boleh menyerah dan rasa sakit ini HARUS aku lawan. Aku tetap menerima kemoterapi dengan hati terbuka. Selama tiga bulan aku menjalani kemoterapi. Kemudian sekitar bulan Maret atau April aku mendengar kabar yang saaannnggaaatt menggembirakan!! Saat yang aku tunggu-tunggu, dokter mengatakan aku sudah bisa rawat jalan. WAH SENANG SEKALI! Aku lihat mama dan keluarga, dokter, dan kakak-kakak ikut berbahagia bersama aku. Hidupku rasanya penuh semangat sekarang. Sudah kubayangkan apa saja yang dapat aku lakukan jika pulang nanti.

Tapi, ternyata, hanya selang beberapa minggu, tanggal 19 Juli 2010 tiba-tiba leukositku dinyatakan tinggi, yaitu 27.000. Sehingga lagi-lagi aku diminta masuk rumah sakit. Dua hari di rumah sakit leukositku naik lagi menjadi 47.000. Saat itu harusnya aku ikut BMP namun ternyata lagi-lagi, untuk kedua kalinya aku mengalami relaps (terapi pengobatan kemoterapi satu siklus gagal). Awalnya sulit sekali ketika aku tahu tentang ini. Kupikir aku sudah bisa bebas di rumah tapi ternyata keadaanku malah memburuk. Mama juga keliatannya cukup stres dengan keadaanku. Dokter mengatakan untungnya limpaku dalam kondisi baik dan tidak ada gejala penyakitku ini akan menyerang bagian itu, Namun dokter mengkhawatirkan dalam kondisiku ini justru otaklah yang akan terserang. Katanya jika aku kejang-kejang, saat itu juga aku bisa meninggal dunia. Hatiku sedih sekali, tapi aku terus mencoba mencari kekuatan. Aku minta hiburan dari kakak-kakak, dari mama, dari dokter. Mungkin bagi mereka aku jadi terkesan manja, tapi aku butuh dukungan dan dengan cara ini aku bisa membangun kembali daya juangku. Dokter mengatakan satu-satunya jalan adalah dengan mengikuti transplantasi sum-sum. Tadinya dokter mengatakan transplantasi ini dapat dilakukan di Singapura. tapi mama khawatir jika aku ke singapura nanti aku akan kesepian karena kakak-kakak yang biasa menghiburku tidak ada lagi, begitu juga para dokter dan suster yang sudah sangat aku sayangi. Bagi mama pergi ke singapura belum tentu menjamin sementara aku sangat membutuhkan dukungan sosial dan memang begitu. Belum lagi memikirkan biaya yang akan meledak dan aku tidak dapat membayangkan bagaimana orangtuaku dapat mencarinya. Alhamdulilah, seorang dokter dari Semarang yang pernah melakukan transplantasi tulang sum-sum mendengar kasusku. Alhamdulilah semuanya bisa dilakukan di rumah sakit ini. Meskipun lagi-lagi biayanya tetap besar mungkin aku tidak mengerti seberapa banyak itu tapi aku selalu berdoa semoga mama dan papa bisa mendapatkan biaya itu. Allah mahabesar dan tidak ada yang mustahil bagiNya.

Aku belum tau rasanya pencangkokan tulang sum-sum seperti apa, tapi yang aku mau hanya sembuh. Aku harus kuat, aku harus bisa, aku harus sembuh. Jadi aku berusaha untuk tetap melewati hari-hariku dengan tawa. Aku sangat suka dengan satu lagu yang rasanya setiap aku mendengarkan lagu ini, aku selalu menjadi semangat lagi, mungkin kalian juga tahu, seperti ini lagunya,


Lirik Lagu D’Masiv – Jangan Menyerah
tak ada manusia yang terlahir sempurna
jangan kau sesali segala yang telah terjadi
kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat
seakan hidup ini tak ada artinya lagi
syukuri apa yang ada
hidup adalah anugerah
tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik
tak ada manusia yang terlahir sempurna
jangan kau sesali segala yang telah terjadi
Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasanya
bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa

Aku belajar dari lagu ini bahwa aku harus sabar,tetap bersyukur dan tidak putus asa. Meskipun jujur memang berat rasanya dan aku tau banyak sahabat-sahabat kecilku yang sudah dipanggil lebih dulu. Namun aku tidak boleh menyerah, AKU MAU SEMBUH. Sehingga aku ingat pada suatu kali aku harus mengikuti IT, aku berucap pada salah satu kakak yang mendampingiku, bukan keluhan, tapi kukatakan dengan yakin,

“Kak tolong bilangin ke dokternya ya, jangan menyerah, obati aku sampai sembuh.”
Dan dokter mengatakan,
“Iya Mas harus terus semangat ya!”

Salam sayang selalu,
Adzi



Testimonial kakak-kakak dari YPKAI (Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia) untuk Mas Adzie
“Siapa yang nggak kenal… Mas Adzi sosok anak yang lucu, lincah, aktif, dan hebat. Serta mudah akrab. Hobbyku kalau di RS main mobil-mobilan yang sering di bawa ke sana kemari sama tiang infus. Serta main koleksi mobil-mobilan dan kereta Thomas. Tempat nongkrong di lobby RS hanya sekedar cari hiburan lihat mobil keluar masuk RS. Bagi yang akrab sama mas adzi pasti selalu ditunggui dan diantar ke lobby. Saya kenal Mas adzi sudah lama sejak pertama kali masuk tahun 2008 sudah banyak kenang-kenangan terindah saya sama anak ajaib ini. Mas Adzi merupakan icon/figure dari pasien-pasien lainnya karena ia selalu ceria dan semangat. Dulu kalau ditanya Mas Adzi di mana rumahnya, selalu bilang di “Mais” makanya Dharmais bisa dibilang rumah kedua Mas Adzi. Banyak orang yang kagum dan salut sama sosok adik kecil ini termasuk saya yang sehari-hari selalu bermain, bercanda, bersamanya. Sehingga saya ga bias lupakan sosok ade kecil ini. Sudah terlalu banyak kado terindah yang saya dapatkan dari ade kecil ini. Malah hal yang gak bias saya lupakan pada saat Mas adzi bilang agar disampaikan ke Dr.Edi waktu di ICU sebelum IT, “JANGAN MENYERAH.”. Anak ini benar-benar mau berjuang terus. Walau nggak benar-beanr ngerti apa terjadi pada dirinya. Itulah sosok anak ajaib yang selalu ketawa ketiwi kalau diajak main. Mas Adzi terus berjuang ya Dek! Kak Erwin selalu mendoakan terus untuk kamu. Sayang, cinta, selalu untuk anak ajaib, Mas Adzi, GBU Mas Adzi. ” ~Kak Erwin~

“Mas Adzi itu anaknya lincah, periang, kalau gak ketemu sehari aja bikin kangen. Semoga saja transplantasi tulang sum-sum ini berhasil sehingga Mas Adzi bias mencapai cita-citanya setinggi langit. Semangat ya sayang.. Kami selalu mendoakanmu.” ~Kak Rani~

“Mas Adzie, aku ketemu mas waktu mas kecil banget sekarang udah gede. Sejak ketemu mas aku melihat ternyata aku itu belum ada apa-apa dibanding mas. Seberapapun aku lagi menderita, aku mungkin aku gak pernah merasakan lebih dari mas. Tapi mas dalam usiamu yang masih kecil dan sudah harus melewati berbagai pengobatan yang akupun gak kebayang kalau aku yang melalui itu, Mas adzie justru yang seringkali buat kak olyve dan semua kakak-kakak yang lain tertawa seakan kamu gak merasakan sakit. Bahagianya kamu mas… dan kamu akan selalu jadi inspirasiku. Semoga semangatmu dan keyakinanmu membawamu pada kesembuhan dan banyak bantuan datang untukmu. God will always be with you… Love you little angel… Amin.”~Kak Olyve~

“Mas Adzie itu anak yang cerdas mentalnya, kuat, friendly. Jadi sahabatnya adalah saat dimana kita menjadi diri sendiri dan lebih bisa menghargai apa yang kita miliki, khususnya KESEHATAN. Mas adzie harus tetap kuat dan semangat. Terus berjuang untuk menggapai cita-cita karena aku YAKIN keberadaan mas Adzi bias membuat orang terinspirasi dan lebih MENGHARGAI HIDUP I Love Mas Adzi so much!!” ~Kak Ifa~

“Mas Adzi adalah anak yang ceria, mau belajar meskipun dia tinggal di rumah sakit, pandai, cepat bergau walaupun dengan orang yang lebih tua, semangatnya juga tinggi sekali dan mudah diberi tahu. Semangat, terus belajar, saying sama semua keluarga dan kakak-kakak relawan juga. Cepat sembuh ya mas, kakak sayang kamu.”~Kak Irene~

“Mas Adzi anak yang sangat ceria, aktif, lucu, dan menyenangkan. Tetap semangat ya De! Kita selalu mendukung dan ada buat Ade.” ~Kak Tirta~


Sahabat-sahabatku terkasih…
Inilah profil seorang anak yang terkena kanker darah yaitu leukemia. Seorang anak yang sedang berjuang menuju kesembuhan dan tidak pernah menyerah. Ia selalu menjalani dengan tabah segala apa yang sedang dan harus dilewatinya. Oleh karena relaps yang kedua kali, Mas Adzi kini harus menempuh pengobatan lain yaitu pencangkokan tulang sum-sum. Sejauh ini dokter berusaha sedemikian mungkin agar kondisi mas tetap stabil sehingga nyawanya tidak terancam sebelum benar-benar dilaksanakan pencangkokan tulang sum-sum. Dana yang dibutuhkan untuk menyelamat nyawa mas adzi dengan pencangkokan tulang sum-sum sekitar 1-1,5 Milyar. Keluarga mas adzi berasal dari keluarga sederhana yang selama ini sudah mengusahakan sebaik mungkin untuk mas Adzi. Namun, pengobatan kali ini memakan dana yang sangat besar sehingga keluarga sangat membutuhkan uluran tangan kita semua.

Sahabat, Mas Adzi kami sebut sebagai anak ajaib. Dia sudah menjadi banyak sekali inspirasi bagi para kakak-kakak relawan, ibu-ibu di rumah sakit, dan anak-anak kanker yang lainnya melalui semangat dan keyakinannya. Jika ada di antara kamu semua yang merasa terinspirasi juga oleh Mas Adzi. Mari, bersama-sama kita bantu Mas Adzi agarTERUS MENJADI INSPIRASI BAGI KITA, BAGI ANAK-ANAK KHUSUSNYA ANAK-ANAK DENGAN PENYAKIT KANKER BAHWA KANKER SEHARUSNYA TIDAK LAGI DIANGGAP SEBAGAI MONSTER, TAPI TANTANGAN BESAR YANG SIAP KITA HADAPI DAN KITA LAWAN.
“Setiap anak dengan penyakit kanker memiliki kesempatan untuk HIDUP. Mari ambil bagian dengan melakukan sesuatu untuk membuat impian anak-anak ini menjadi nyata.”
(nn)
“We make a living by what we get but we make a life by what we give”
(Winston Churchill)
Cara membantu:
  1. Jika anda memiliki dana dan ingin menyumbang bagi pengobatan Mas Adzi maka anda dapat membantu dengan mengirimkan sejumlah dana sesuai kemampuan Anda, berapapun itu, sekecil apapun sangat berarti bagi Mas Adzi.
Rekening
Mandiri 129-00-0763368-4 a/n SAGIONO Kantor Kas Bekasi Ujung Aspal
BCA 6870 600 320 a/n SAGIONO KCP Pondok Gede Plaza
2. Jika Anda merasa belum dapat membantu dana, Anda TETAP dapat membantu Mas Adzi dengan meneruskan email/surat/notes ini kepada sahabat-sahabat Anda yang lain.
    Terakhir, terimakasih banyak karena Anda sudah mau membaca wacana ini dan apalagi mau ikut membantu. Bukan semoga, tapi PASTI Tuhan akan membalas budi baik kalian yang mau bersama-sama membantu menyelamatkan nyawa satu orang anak. God bless us all!
    Notes:
    Mas Adzi saat ini dirawat di RS Kanker Dharmais, Slipi-Jakarta di Bangsal Anak lt.4.
    Jika ada dari penyumbang sekalian yang mau menengok Mas Adzi dipersilahkan NAMUN sebelumnya mohon untuk mengontak contact person kami sebelumnya karena harus melihat kondisi Mas Adzi.
    CP: Rani 0811 850 463 / Ollyve 0899 825 6448
    INFORMASI TENTANG KANKER ANAK:
    http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/msg03025.html

    Continue reading Let’s unite to help one’s life.

    Aug 9, 2010

    KILIR PESEP (baca: lirik PSP)




    SEIYA SEKATA

    Dapat kupastikan apa yang kau minta
    Sekedar harta menurut sukma
    Untuk sama se iya se kata

    Dapat kupastikan apa yang kau minta
    Sekedar harta pelipur sukma
    Untuk sama se iya se kata

    Reff :
    Karena rasa hatiku rela
    Untuk dapat hidup bersama
    Bukanlah karna adanya harta
    Untuk sama se iya se kata

    Apa yang kau rasakan setelah kau pegang
    Janjimu padaku juwita pujaan
    Apakah kau merasa bahagia
    Jangan lagi kau meminta harta.





    OGAH AH

    Ogah ah... ogah ah
    Jikalau di malam ini
    Jangan ah... jangan ah
    Engkau memaksa diriku

    Reff I :
    Sabarlah oh kasih
    Janganlah kau marah
    Nanti ‘kupun mau
    Bila ada waktu lagi

    Kalau malam ini
    Aku sangat letih

    Besok ah.... besok ah
    Kita bernyanyi bersama
    Sabar ah.... oh kasih
    Janganlah kau marah


    Reff II :
    Nanti ‘kupun mau bila ada waktu lagi
    Kalau malam ini hai... aku sangat letih





    DENDANG PSP

    Hidup tak cukup hanya pada ilmu
    Tak cukup pula hanya pada cinta
    Semua itu tak kan sempurna
    tanpa adanya musik dan lagu


    Lagu dan irama berdendang ria
    Pelipur saat hati sedang lara

    Ayolah kawan ayunkan badan dengan PSP joget di depan
    Mari mari janganlah kau malu menari bersama..

    Lupakanlah duka tuk sekejap saja
    Tunjukanlah gaya ikuti irama





    MANUSIA

    Tak pernah merasa puas adalah sifat manusia
    Tamak dalam kedudukan dan menimbun harta benda


    Ada kalanya terasa sebagai suatu siksa
    akhirnya kaburlah hukum tak segan berbuat dosa.



    Reff :


    Bukankah akal fikiran sebagai alat yang nyata
    Untuk membedakan langkah yang baik dan yang tercela

    Namun kenyataan lain
    akal dipergunakannya sebagai alat usaha mencapai cita cita



    Sifat yang tidak terpuji mari alihkan segera
    Dengan sadar mengarahkan langkah yang lebih berguna





    PENGLARIS

    Penglaris penglaris pagi pagi penglaris
    Penglaris penglaris pagi pagi penglaris

    Laris manis tanjung kimpul
    Duit abis barang kumpul(eh tebalik !)

    Laris manis tanjung kimpul
    Barang abis duit kumpul.

    Penglaris penglaris istilahnya penglaris
    Penglaris penglaris istilahnya penglaris

    Setiap orang dagang pasti penglaris
    Setiap orang dagang pasti ada penglaris

    Reff ;

    Dengar kawan kawan o o o.....
    Jangan ketinggalan a a a…..

    Gara gara penglaris duit abis barang abis
    Memang itu resikonya kalau mau penglaris


    Penglaris penglaris pagi pagi disuruh baris
    Laris manis laris manis udeh baris disiruh dorong bis

    Penglaris penglaris pagi pagi disuruh baris
    Laris manis laris manis udeh baris disiruh dorong bis

    Gara gara mau penglaris duit abis barang abis
    Tinggal kite orang nangis pulang pulang digetok linggis





    NOSTALGIA DUTA MERLIN

    Tempo hari ane jalan keliling kote
    Pengen pegi liat tempatnye orang blanje
    Dute Merlin itu die name tempatnye
    Dulu bekas hotel Dute Indonesie

    Denger denger semua komplit dijualin
    nggak ade barang yang nggak ade di Duta Merlin
    Pikit pikir pengen juga beli baju baru
    Skali skali boleh juge blanje disitu


    Reff :

    Tapi sampe sono ane jadi kuciwe
    Harge barang nyang dipajang aduh mahalnye
    Duit nyang ade di kantong kagak sebrape
    Masak blanje musti korban anak bini ane


    Terpaksalah ane pulang tangan hampe
    Pengen baju cume sanggup beli kancingnye
    Dasar penyakitnye toko di kote gede
    jual barang kagak bisa kalo kagak mahal

    Beginilah kise orang yang kagak punye
    Yang sok mau ikut mode anak Jakarte
    Dute Merlin juge toko nyang laennye
    Kapan ente jual barang nyang mure mure ?
    Kapan ente jual barang nyang mure mure ?
    Kapan ente jual barang nyang mure mure ?





    KIDUNG

    Tak selamanya mendung itu kelabu
    Nyatanya hari ini, kulihat begitu ceria
    Hutan dan rimba turut bernyanyi juga
    Membuat hari ini berseri, dunia pun penuh damai


    Bintang berkelip dengan jenaka
    Seakan tau arti dan rasa
    Oh kidung yang indah
    Kau luputkan aku dari sebuah dosa


    Ha...hha..hii.... kepalenye kegedean
    Ha..ha...huuu... badanya kekecilan





    DUKUN DAN DOKTER

    Melayu di jaman dulu, Kalau sakit tinggal panggil dukun
    Dukun pijit sampai dukun penyakit, Tinggal sembur kontan aja sembuh
    Syukur-syukur kalau lagi mujur, Kalau apes smakin ancur


    Yeah..........................
    Lain dulu lain sekarang, Orang sakit pasti butuh duit
    Yang ke dokter atau rumah sakit, Sama-sama pake duit
    Biar miskin biar yang kaya, Semuanya serba duit...duit....duit


    Oh susahnya, aduh sedihnya
    Oh jahatnya, aduh kejamnya
    Punya badan yang penuh penyakit, Saben hari butuh duit
    Back to : *
    Maka itu kalo pengen irit, Jangan sampai kena penyakit...nyakit...nyakit...



    Belum lagi kalo pake di suntik, Rasanya kayak dicubit
    Gak miskin enggak yang kaya, pokoknya semuanya sama
    Ada lagi urusan apotik, Sembuhnya belum terasa Tau-tau duit abis

    (jatoh miskin!)
    yeeeeh...uuh yeeehh....!





    BAPAK DAPET LOTRE

    Pingin punya motor, pingin punya mobil
    Nggak punya duit...
    Pengen punya Teve, Teve bewarne
    Nggak punya duit...
    Kepingin peri keluar negri
    Nggak punya duit...
    Kepingin baju yang model disco
    Nggak punya duit...

    Kepingin minta duit ama Bapak
    Bapak pensiunan...
    Kerjanya Bapak setiap hari
    Masang undian...
    Setiap malem utak atik kode
    Angka pasangan...
    Siape tau hokinya bagus
    Nomernye kena...

    Hore, hore si Bapak dapet Lotre
    Duitnya banyak, kagak keitung
    Berjute-jute...
    Hore, hore si Bapak dapet Lotre
    Setiap ari befoye-foye
    Sambil holiday...
    Sambil holiday...

    Mau beli baju, mau beli clane
    Pergi ke Hongkong...
    Mau makan minum, mau istirahat
    Singapur aje...
    Mau pergi mandi, mau pergi kencing
    Pergi ke Hawaii...
    Kalo sakit perut, pergi berobat
    He... London ya

    Hore, hore kita idup kaye raye
    Segala tahu segala tempe
    Jadi nggak doyan...
    Hore, hore rasanya kaya di sorge
    Hidupnya mewah, befoye-foye
    Sambil holiday...
    Karena dapet lotre...

    Akhirnye Bapak jadi pusing
    Duitnye abis lagi, skarang nggak ade sise
    Sisenya tinggal tiket pulang
    Nggak ade barang-barang bakal dibawa pulang

    Hore, hore lihat tuh babe
    Pulang dari langit cuma bisa bawe
    Satu celane

    Hore, hore...





    SIKSA KUBUR

    Suara Rintihan…………. Suara Tangisan………..
    Insan yang berdosa…oh..oh..
    dimasa hidupnya.

    Menjalani siksa di dalam kuburnya
    Menjalani siksa ….oh…oh…di dalam kuburnya


    Reff :


    Hancur lebur tulangnya, serta hangus tubuhnya (2X)
    Karena dihimpit Bumi dan dibakar api (2X)
    Sebagai balasan..oh..oh.. dosa yang dilakukan


    Insan yang berdosa di masa hidupnya
    Menjalani siksa…oh..oh…di dalam kuburnya





    PENGALAMAN PERTAMA

    Lirikan matamu..menarik hati
    Ooh senyumanmu..manis sekali
    Sehingga membuat aku tergoda

    Sebenarnya aku ingin sekali
    Mendekatimu..memadu kasih
    Namun sayang-sayang malu rasanya
    Biar kucari nanti caranya


    Reff :

    Memang sekarang malam perpisahan
    Namun awal lahirnya percintaan
    Harapanku dapatkah kau rasakan
    Meskipun belum aku menyatakan


    Oo kiranya aku.. telah jatuh cinta
    Senyumlah sayang sekali lagi
    Sebagai tanda aku tak sendiri
    Percayalah baru pertama kali
    Pengalaman ini aku alami





    MILIKMU

    Jangan jangan samakan dia dengan yang lain bibirnya yang merah dan senyum yang menawan


    Rambutnya terurai hitam dan bergelombang dialah milikku tempat berkasih sayang
    Milikku seorang



    Reff :


    Bagaimanakah aku tak merasa bangga
    Orangnya ramah tamah berbudi bahasa.


    Tiap yang melihat pasti memujinya
    Dan berkata tiada lagi duanya oh sungguh beruntung
    Aku bahagia





    KAU BOSAN

    Biasanya tersenyum kepadaku
    Tak pernah kau memarahi diriku
    Namun kini murung ku lihat wajahmu
    Katakanlah salahku kepadamu


    Oh kasih ku tak dapat menerka
    Apa arti senyummu yang terpaksa
    Tiada pula dapat aku mengingat
    Kesalahan yang telah ku perbuat


    Reff :


    Kini taulah daku
    Arti semua ini
    Kau bosan kepadaku
    Tak menyayangi lagi



    Jangan lagi kau membohongi diriku
    Jangan coba berpura-pura
    Tiada lagi ku cinta kepadamu
    Takkan aku mengemis cinta darimu
    Rariroo...rorirorirarari.......





    FOR EUIS

    (Permios.. lagu ini saya tujukan untuk Euis, di Kampung Rawa, dengan ucapan salam kompak selalu)

    Aduh genitnya si Euis
    Kalo jalan sendirian
    Lirik sana lirik sini
    Obral senyum sama orang

    Aduh cakepnya si Euis
    Kalo dia udah dandan
    Bajunya merah menyala
    Bikin silau mata orang

    Senyum sana senyum sini
    Semuanya kebagian
    Kagak ketahanan

    Aduh bibirnya si Euis
    Warna merah batu bata
    Idih idungnya si Euis
    Mancung kayak sadel becak

    Rambutnya dibuntut kuda
    Kayak nenek masa muda.
    (idih sekarang mah sudah kariput
    Segala galanya kariput,itu juga sudah dipesan
    Oleh pabrik tas,buat bikin tas)

    Datang ke rumahnya Euis
    Di pengkolan Kampung Rawa
    Banyaklah orang disana
    Ada yang tua ada juga yang muda

    Sayang sayang si Euis
    Sudah adalah yang punya
    (dikelesin juga percumah.Tau nggak siapa cowoknya ? Mat Peci ! Dijedor melarat lu !)





    DRAKULA

    Aku takut, aku lari
    Sungguh sangat menyeramkan oh....o..oo...o...oo
    Ku dikejar, aku lari
    O drakula mengikuti oh...o..o.oo..o.oo..o.oo


    Reff :


    O drakula jangan bunuh aku
    Ku tak mau mati di tanganmu
    Kasihanilah aku drakula
    Janganlah kau bunuh diriku





    BALADA JOHN LENNON

    Ada orang ahli musik terkenal seluruh dunia
    Kaca mata pantat botol jadi model anak muda

    Semua yang dia bikin orang orang pada ngikutin
    Musiknya rambutnya ampe sepatunya

    John Lenon siapa nggak kenal
    Suaranya siapa nggak suka
    Ngak ngik ngok kata orang tua
    Top top top kata nyang muda

    Bersama temen temennya dia bikin geger dunia
    Teriaknya gayanya yang macem gini :
    ”Ye ye ye.. u yea !!! ”

    Nasib orang siapa tau
    Umur orang kagak tentu
    Nggak disangka nggak dinyana
    Denger kabar die udah nggak ada
    Waktu idup musiknye laku
    Udah mati mingkinan laku
    Dari plat kaos oblong ampe gambarnya

    John Lenon malang nasibmu
    Teriak teriak perdamaian
    Buat orang seluruh dunia
    Sampe tidur tanpa busana

    Apa daya hendak dikata
    Justru dia menjadi korban
    Kekerasan karna soal tanda tangan
    Aduh malang nasibmu





    MURID BAJINGAN

    Hey, kawan-kawan.....kalo jadi anak jangan tanggung-tanggung
    Mau badung, badung.... bandel, bandel sekalian
    Mau bolos sekolah kek, mau begadang kek .. aaah udah biasa, gak ape-ape..
    Apalagi cuman 12 hari, percuma kita bayar sekolah ... kecil tuh
    Bolos sana seminggu!!
    Begadang, begadang sana 2 taon ...
    Ayo sapa yang berani kayak gue? Kadang-kadang 5 taun gue begadang
    Mau jade apa kek ntarnya .. masa bodo amat

    .......
    Oh ibu dan ayah selamat malam
    Kupergi begadang sampai taun depan
    Selamat begadang nak, penuh semangat
    Rajinlah begadang agar kau kuat
    Bohongi gurumu gamparin teman
    Itulah tandanya kau murid bajingan

    Tuh apa kata babe gw.. nah itu namanya babe





    FATIME

    oh..fatimah lime taon jadi jande
    banyaklah orang ya sayang tergile-gile
    oh.. fatimah lime taon jadi jande
    nyabaklah roang yang sayang tekenan jiwe

    fatimeh dari cibulan
    parasnya cantik bukan buatan
    dimana-mana jadi rebutan
    tapi sayang mate duitan

    ada juga orang yang bilang
    fatimeh jande kerawang
    kalau jalan pinggul bergoyang
    bikin ati menjadi girang

    fatimeh jande mude....
    fatimeh jande kaye....
    bikin rusak ati pemude....

    oh...fatimeh sampe tue jadi jande
    banyaklah orang yang sayang setengeh gile
    oh...fatimeh ampe tue jadi jande
    bayaklah orang yang gile lantaran die

    Fatimeh jande singapur
    punya anak namanya gopur
    kalu malam suka ngeluyur
    bawa baskom isinya bulgur

    Fatimeh jande bahenol
    punya pacar juragan jengkol
    fatimeh atinya dongkol
    mau pacaran anaknya ngompol

    fatimeh jande mude.....
    fatimeh jande kaye.....
    bikin rusak anak tetangge....jengjreng..jengjreng





    GAYA MAHASISWA

    Dateng di kampus bawa buku tebel-tebel
    dandanan nyentrik bergaye model professor
    ngaku di rume berangkat pegi kulieh
    sampe di kampus nyasarnya ke kantin juge

    cari temen ngobrol sambil ngupi die paling doyan
    nyetanin temen ngajakin bolos kulieh
    kulieh kelar die juge ikut pulang
    belaga pilon kopinye lupe dibayar

    Deket ujian die sibuk potokopi
    nyari catetan colek sana colek sini
    waktu ujian houding nye kayak ngang ngarti
    ude dua jam kertasnya belon diisi

    giliran pengumuman ujian keluar
    angke-angkenye merah gak satu birunye
    kalo ditanye: 'nape ancur ujian lu
    jawabnya (santai): dosennya pade sentimen ame gue

    itulah die kisah s'orang mahasiswe
    jangan diconto segale kelakuannye
    kalo pade mau tau of pade mau kenal
    gak jauh jauh...nih die, ai lah orangnye...


    tek tek tek tek jing tek tek jing.....
    Continue reading KILIR PESEP (baca: lirik PSP)

    Jun 16, 2010

    Leo: Dari Penerawangan Andra R. Muluk


    L E O

    Kata Kunci : I WILL, Inilah yang aku inginkan.

    Lambang Zodiak : Lambang Singa. (The Lion).

    Tipe Zodiak : Maskulin.

    Elemen : Api.

    Planet Pengendali : Matahari; Sifat yang dinamis, penggembira, spekulatif dan petualang asmara..

    Warna Dominan : Warna Emas (Matahari).Oranye dan warna-warna cerah.

    Kekuatan/Kelemahan : Daerah Punggung, Pinggang dan Jantung.

    Penampilan Umum :

    * Mudah dikenali dari sifat yang suka bergaul, senang humor dan suka kumpul dengan teman. Mereka juga dikenal sebagai orang yang aktif dalam berorganisasi.

    * Sebagai warga zodiak elemen tanah mereka punya pendirian yang teguh, tetapi kadang-kadang bisa berubah secara mendadak tanpa dia sendiri menyadarinya.

    * Pesta dan acara kegembiraan lainnya sering menjadi lebih meriah bila ada warga Leo. Mereka juga dikenal sebagai petualang asmara dan ada juga yang sering gonta-ganti pasangan sebelum menentukan pilihan hatinya.

    * Mereka juga termasuk orang yang menyukai olahraga dan kadang disertai taruhan.


    Penyakit :

    * Gangguan pada daerah Punggung dan Pinggang.

    * Ada juga yang suka mengalami gangguan pada daerah Betis dan sekitarnya. Persendian di kaki terutama Lutut juga bisa mengganggu warga Leo.

    * Penyakit lain yang suka mengganggu ada juga yang sering mendapat gangguan di sekitar Dada dan Perut karena pengaruh Cancer yang merupakan zodiak terdekatnya. Sedangkan dari pengaruh Virgo, yang juga zodiak di dekatnya, adalah gangguan pada daerah Perut dan sistim syarafnya.
    Continue reading Leo: Dari Penerawangan Andra R. Muluk

    Jun 14, 2010

    Sapardi Djoko Damono's Poem

    SDD atau Sapardi Djoko Damono adalah seorang tokoh budaya Indonesia. Beliau dikenal dengan puisi-puisinya yang sangat indah. Saya mau berbagi beberapa puisi beliau yang saya suka. Sederhana tapi menyentuh banget. Terima kasih, Pak Sapardi :)





    "Sajak-sajak Kecil tentang Cinta"
    mencintai angin harus menjadi siut,
    mencintai air harus menjadi ricik,
    mencintai gunung harus menjadi terjal,
    mencintai api harus menjadi jilat,
    mencintai cakrawala harus menebas jarak,
    mencintaimu harus menjelma menjadi aku.



    “Hujan Bulan Juni”
    tak ada yang lebih tabah
    dari hujan bulan juni
    dirahasiakannya rintik rindunya
    kepada pohon berbunga itu,

    tak ada yang lebih bijak
    dari hujan bulan juni
    dihapusnya jejak-jejak kakinya
    yang ragu-ragu di jalan itu,

    tak ada yang lebih arif
    dari hujan bulan juni
    dibiarkannya yang tak terucapkan
    diserap akar pohon bunga itu.



    "Di Restoran"
    Kita berdua saja, duduk.
    Aku memesan ilalang panjang dan bunga rumput, kau entah memesan apa.
    Aku memesanbatu di tengah sungai terjal yang deras, kau entah memesan apa.
    Tapi kita berdua saja, duduk.
    Aku memesan rasa sakit yang tak putus dan nyaring lengkingnya,
    memesan rasa lapar yang asing itu.
    Continue reading Sapardi Djoko Damono's Poem

    From GM.. inspiring note


    ’In the Wee Small Hours’
    Caping: Senin, 06 Oktober 2008
    IZINKAN saya menulis tentang dinihari. Tentang jam-jam para insomniak, ketika malam sudah tak bisa disebut malam tapi pagi belum datang. Tentang orang-orang yang tak tidur, seperti kau dan aku, tak bisa tidur, mereka yang terpekur atau bengong atau bekerja apa saja, berdoa apa saja, mereka yang mencoba melupakan kesendirian, atau justru memasuki kesendirian.

    Izinkan saya menulis tentang gelap. Dinihari adalah saat ketika gelap, yang berhimpun sejak senja, akan berakhir. Tapi di dinihari pula gelap seperti tak hendak pergi. Justru (sebuah e-mail datang dan kamu mengingatkan saya, mengutip Paulo Coelho), ”saat paling gelap dalam seluruh hari adalah menjelang terang.” Agaknya pada diniharilah gelap adalah sebuah ajektif bukan tentang kekurangan, melainkan tentang kelebihan: gelap adalah sesuatu yang bersama kita sebelum cahaya; ia juga sesuatu yang akan bersama kita sesudah cahaya.

    Kesementaraan, juga kelebihan. Barangkali kedua-duanya yang membuat dinihari mempertautkan manusia dengan yang kekal. Di biara yang jauh dari keramaian, para rahib bangun pukul 03.30 pagi. Masing-masing melakukan doa pribadi di bilik yang sempit. Pada pukul 04.00, misa bersama mulai.

    Dan selama Ramadan, makan sahur dilakukan di saat itu pula. Orang bisa mengatakan, fisik kita perlu dijaga dengan beberapa suap nasi sebelum puasa 12 jam. Tapi jangan-jangan semua itu bukanlah buat kesehatan—makan di jam seperti itu justru tidak membantu metabolisme tubuh—melainkan buat merasakan hubungan antara yang indrawi, yang badani, dan transisi saat. Ketika kita tahu hidup begitu sejenak, kita pun akan bertanya adakah segalanya juga fana—dan tidakkah pengertian tentang ”fana” hanya bisa dimengerti jika ada yang ”bukan-fana”, jika disandingkan dengan yang abadi? Meskipun yang abadi tak pernah kita alami?

    Dalam gelap dinihari, jika yang abadi bisa terasa hadir, mungkin karena ada hubungan antara keabadian dan kuasa, dan ada hubungan kuasa dengan misteri. Ia tak pernah bisa ditebak. Ia semacam peringatan akan apa yang kurang pada kita—yang menyebabkan kita selamanya terbelah, antara kini yang rapuh dan kelak yang tak jelas, antara kini yang hadir dan kelak yang kita tak pernah tahu.

    Justru karena dinihari juga akan berhenti. Ia juga bagian dari keterbatasan dan kesementaraan. Gelap tak bisa mutlak. ”Aku tak takut gelap,” kau bilang. ”Dalam gelap aku bisa menemukan kedamaian.” Tapi mungkin juga karena kita temui gelap tak sendirian: ia sebuah beda, ia sebuah intermezzo di dunia yang diberondong cahaya. Ada cahaya surya yang tua, ada cahaya yang dibikin Thomas Alva Edison, ada cahaya bintang yang sporadis, ada kilau lampu-lampu iklan yang kian agresif. Maka gelap adalah selingan dari terang yang gaduh. Kita tahu terang telah jadi bagian dari proyek manusia menguasai bumi—yang tak membuat kedamaian hal yang lumrah.

    Tapi tak selamanya gelap sebuah intermezzo. Ia bisa jadi awal putus harapan. Pada 1815, lebih dari separuh abad sebelum Krakatau, sebuah gunung di Nusantara meletus. Sampai setahun berikutnya, debu yang muncrat dari kepundan Tambora itu menutupi langit. Matahari terkurung cadar tebal. Bulan padam. Di Eropa, tahun berikutnya semacam perubahan cuaca terjadi. Tahun itu kemudian diingat sebagai ”tahun tanpa musim panas”. Pada tahun itu pula penyair besar Inggris Lord Byron menulis sebuah sajak yang memukau, Darkness.

    …dan bintang-bintang

    menggelandang di ruang kekal

    tanpa sinar, tanpa jalur,

    dan Bumi yang dingin

    bergoyang, buta…

    Terkurung gelap debu Tambora itu, pagi datang dan pergi, tak membawa siang. ”Morn came and went—and came, and brought no day.” Dan ombak mati, pasang berdiam di kuburnya, sementara Bulan, ”tuan putri mereka, telah padam sebelumnya.” Angin pun lingsut di udara yang tak bergerak, awan musnah. Tapi, tulis Byron, ”Gelap tak perlu bantuan dari mereka. Gelap adalah Alam Semesta itu sendiri. She was the Universe.”

    Sedikit berlebihan, tentu saja, seperti setiap sajak. Sebab selalu ada jarak antara alam semesta dengan gelap dan terang. Itulah sebabnya dinihari begitu penting: perbatasan; transisi; pertemuan dua hal, momen perbedaan, momen ketidakstabilan, tapi juga keterbukaan.

    Mungkin itulah kita bisa saling merindukan—kita yang lain, kita yang beda, kita yang mungkin belum pernah bertemu. Di jam-jam awal dari hari, di dinihari, ketika kita dengarkan dengan sedikit tergetar oleh kangen yang tak terelakkan Sting menyanyi, ”In the wee small hours of the morning.” Dan kita dengar trompet Chris Botti meningkah, dan terasa, semua yang akan berakhir sejenak seperti sesuatu yang abadi.

    Goenawan Mohamad
    Continue reading From GM.. inspiring note