Tahun ini merupakan kali kedua acara cukur
rambut massal 'Shave for Hope' digelar. Acara ini diselenggarakan oleh Evio
Production dan Asian Medical Student's
Associatioan (AMSA), serta didukung sepenuhnya
oleh Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (YPKAI). ‘Shave for Hope' merupakan
sebuah aksi sosial untuk mendukung anak-anak pengidap kanker yang kehilangan
rambut akibat efek pengobatan yang mereka jalani. Dengan adanya ‘Shave for
Hope' diharapkan anak-anak pengidap kanker tidak menjadi rendah diri sehingga bisa
terus berjuang melawan penyakitnya dan tetap bisa meraih cita-cita yang mereka
inginkan.
Puncak acara ‘Shave For
Hope' tahun ini dilaksanakan pada
hari Minggu (15/9) di Gandaria City - Piazza Area Jakarta, mulai pukul
10.00-22.00 WIB. Dengan persiapan yang semakin matang, tahun ini ‘Shave for
Hope' menargetkan partisipasi lebih dari 2000 shavees (relawan rambut yang akan dihargai oleh para donatur).
Setiap kepala yang dicukur akan dihargai Rp. 100.000,- dan seluruh dana yang
terkumpul akan diberikan kepada pasien kanker anak melalui YPKAI.
Sebanyak 75 hair stylists dari Johnny Andrean Salon
terlibat secara langsung dalam proses pemotongan rambut para shavees. Selain puncak acara ‘Shave for
Hope' di Jakarta, tahun ini acara cukur massal ini telah menjangkau lebih
banyak simpatisan di beberapa kota di Indonesia yakni Bandung, Yogyakarta, dan
Surabaya. Dari tiga kota tersebut terkumpul lebih dari 1000 peserta.
Pendaftaran dibuka sejak
Agustus lalu melalui website www.shaveforhope.com. Ada beberapa pilihan untuk
mencukur rambu, yakni perorangan, group shavee (kelompok yang minimal terdiri
dari 5 orang), dan top shavee (perwakilan dari perusahaan/instansi/kelompok
dengan nilai donasi tertinggi). Ketentuan pemotongan rambut untuk pria rambut
disisakan 1-2mm, sedangkan untuk wanita bisa memilih antara botak atau dipotong
sedagu. Bagi shavee yang memiliki rambut
pendek bisa tetap ikut serta dengan dipotong minimal 10cm. Shavee tidak diberi
batasan usia, namun untuk yang belum berusia 17 tahun diharapkan untuk membawa
surat izin yang ditandatangani oleh orang tua. Bagi wanita yang berhijab tak
perlu khawatir karena disediakan sebuah ruangan tertutup untuk mereka memotong
rambut. Selain melalui website, pendaftaran bisa dilakukan on the spot dengan
membawa fotokopi identitas diri.
Tahun ini Commonwealth Bank
sebagai salah satu donor finansial juga ikut mengutus 105 orang karyawannya
untuk menyumbangkan rambut mereka. Dari setiap kepala karyawannya, Commonwealth
Bank memberikan donasi sebesar Rp. 1.000.000,-. Kemudian ada juga Eddi Brokoli,
seorang entertainer yang menyumbangkan rambutnya dan berhasil mendapatkan uang
sebesar Rp. 160.000.000,- melalui proses lelang.
Animo masyarakat terlihat
jelas melalui panjangnya antrean menuju meja registrasi. Antrean ini bertahan
hingga menjelang malam hari. Sepanjang prosesi pemotongan rambut, shavee juga
dihibur dengan penampilan banyak musisi lokal, antara lain D'Masiv, Abdul And
The Coffee Theory, Soulvibe, Delon Idol, The Nelwans, Petra Sihombing, Billy
Beatbox, Barry Likumahuwa Project, dan masih banyak lagi. Sebelum dan sesudah
memotong rambut, shavee akan difoto dan hasilnya ditayangkan di beberapa buah
tv plasma yang ada di area 'Shave for Hope'. Shavee juga mendapat sebuah
sertifikat dan beberapa voucher yang bisa ditukarkan dengan cupcakes, susu, dan
ice cream.
Menjelang pukul 22.00 WIB,
antrean shavee mulai terlihat sepi. Dan tepat pukul 22.00 WIB acara cukur
massal 'Shave for Hope' resmu ditutup. Berdasarkan hasil penghitungan akhir,
total shavee yang berpartisipasi di Jakarta sebanyak 2018 orang dengan total
uang yang terkumpul sebesar Rp 733.502.000,-. Angka tersebut juga berasal dari
donasi lain yang diberikan oleh berbagai pihak. Semoga ke depannya 'Shave for
Hope' bisa semakin baik pelaksanaannya, semakin banyak masyarakat yang ikut
berpartisipasi, dan juga semakin banyak acara sosial semacam ini yang
diselenggarakan dengan tujuan membantu sesama. /Tyas
(Photos: Annas)
0 comments:
Post a Comment